Wali Kota Ajak Semua Bebaskan Medan Dari TB

MetroRakyat.com | MEDAN – Wali Kota Medan, Drs H T Dzulmi Eldin S MSi mengajak semua bahu membahu dan saling bergandengan tangan untuk membebaskan Kota Medan dari penyakit tuberkulossis (TB). Sebab, penanggulangan TB di Kota Medan tidak bisa dilakukan beberapa institusi saja, tapi harus melibatkan semua pihak yang berkaitan. Selain itu mendorong masyarakat untuk mendukung program-program pencegahan dan pengobatan TB yang semakin efektif.
Ajakan ini disampaikan Wali Kota ketika menghadiri Hari TB Sedunia di Gelanggang Remaja Jalan Sutomo Medan, Sabtu (14/5). Untuk itu melalui Hari TB Sedunia ini, Eldin berharap menjadi momentunm bagi semua untuk meningaktkan semangat kerja serta membangun tekad dan langkah bersama demi pemberantasan TB di Kota Medan.
Di Kota Medan, jelas Eldin, kasus TB ditemukan sejak 2011 sampai 2016 dengan jumlah lebih kurang 6.000 penderita, dimana lebih kurang 3.000 penderitanya adalah BTA Positif. Sedangkan penderita TB resisten obat sampai dengan awal Mei ini ditemukan ada 138 kasus. Meski demikian dibandingkan dnegan angka prevalensi TB nasional yang baru sebesar 647 orang per-100.000 penduduk, pencapaian Program Penanggulangan TB (P2TB) di Kota Medan dapat dikatakan masih di bawah target.
“Kita ketahui bersama penyakit TB bukan sekedar masalah kesehatan tetapi juga memiliki kompleksitas permasalahan yang terkait dengan psikologis, ekonomi sosial dan aspek lainnya, sehingga berdampak luas dalam kehidupan masyarakat. Itu sebabnya penanganannya tidak cukup dari sisi kesehatan.Asek pendidikan, kepatuhanm terhadap jadwal pemberian obat dan motivasi untuk sembuh, merupakan faktor-faktor yang harus digerakkan secara bersama-sama,” kata Eldin.
Disisi lain papar Eldin, stigma masyarakat terhadap TB yang merupakan penyakit menular, juga semakin menambah beratmasalah sosial yang dialami seseorang penderita TB, sehingga masyarakat cenderung menjauhi, akhirnyapenderita merasa dikucilkan. Untuk itu perlu ada perhatian khusus untuk meminimalisir stigma tersebut dan mendorong masyarakat untuk mendukung program pencegahan dan pengobatan paru.
Atas dasar itulah Eldin sangat mengapresiasi digelarnya Hari TB Sedunia ini. Dia berharap, semua rangkaian acara dapat memberikan manfaat, terutama dalam rangka pencegahan dan pengobatan TB secara terpadu. “Peringatan ini harus kita gunakan untuk mengevaluasi apakah yang kita lakukan selama ini tepah optimal atau belum dan apa saja yang harus kita perbaiki serta tingkatkan pada masa mendatang,” ungkapnya.
Selain Wali Kota, Peringatan Hari TB Sedunia turut dihadiri Plt Gubsu, Ir H T Erry Nuradi, Kadis Kesehatan Sumut, dr Raden Roro Srihartati Suryani, Kadis Kesehatan Kota Medan, drg Hj Usma Polita, Kepala Pimpinan Wilayah Aisyiyah Sumut, Hj Elynita, camat, lurah, dokter, perawat serta seluruh kader penyuluh TB.
Sementara itu Plt Gubsu mengatakan, TB merupakan penyakit berbahaya dan mematikan. Saat ini belum sepenuhnya masyarakat terbebas dari TB, sehingga diperlukan upaya bersama untuk memberantasnya. Erry berharap bagi masyarakat yang menderita TB dan selama ini belum pernah berobat bisa mengobati penyakitnya dnegan mendatangi puskesmas-puskesmas maupun rumah sakit setempat.
”Mudah-mudahan melalui gerakan massal ini, penyakit TB yang belum terdeteksi bisa terdeteksi dan tertangani,” ujar Erry.
Sedangkan Kadis Kesehatan Kota Medan, Usma Polita mengatakan, seluruh elemen masyarakat komitmen untuk mengurangi angka TB di Sumut melalui Kota Medan. Apalagi pemeriksaan maupun pengobatan TB gratis di puskesmas-puskesmas. “Jangan disembunyikan pasien TB dan jangan malu membawa berobat keluarga maupun tetangga kita yang terkena TB. Mari kita dukung gerakan bersama Medan Rumah Kita bebas TB,” kata Usma.
Peringatan Hari TB Sedunia diisi penandatanganan mendukung Gerakan Bersama Medan Rumah Kita Bebas TB oleh Plt Gubsu dan Wali Kota serta diikuti oleh seluruh yang hadir. Kemudian Erry dan Eldin diberikan pin sebagai tanda dimulainya gerakkan bersama untuk membebaskan Medan dari TB, serta pemberian plakat dan kaos yang bertuliskan Saya Peduli Tuberculosis.(red)