Rem Blong, Dump Truk Hantam 2 Mobil dan 1 Sepeda Motor
MetroRakyat.com I PEMATANGSIANTAR – “Aku ngak sadar tadi. Karna aku ditabrak dari belakang. Saat ditabrak, kami langsung terlempar dan mobilku langsung terbalik,” ujar Toni Ginting, saat diwawancarai awak media usai mengalami kecelakaan lalulintas di Pdt Justin Sihombing, Kelurahan Siopat Suhu, Siantar Timur, Kamis (19/5) sekira pukul 20.30WIB. Meskipun mobil pegawai PDAM Tirtauli itu ditabrak dan terbalik, dia dan istrinya tidak apa-apa. Mereka hanya terlihat terauma. Toni mengaku, sebelum kecelakaan itu mereka baru pulang dari Partamiangan (Doa Lingkungan). “Baru pulang partonggoan tadi kami, mau pulang ke rumah. Untunglah kami selamat,” ungkapnya seraya menyalami sejumlah rekan dan keluarga Toni, yang menjabat sebagai Kordinator 5209 di PDAM Tirtauli ini.
Bangun Manurung (36), seorang warga yang menyaksikan kecelakaan itu menceritakan, saat itu dirinya melihat Dum truk BA 9883 OU yang dikemudikan Fidaus Nasution (35) melaju dengan kecepatan tinggi. Tepat di lokasi kejadian, diduga rem blong, kondisi dum truk tersebut seketika oleng dan melaju ke arah kanan atau berada di jalur jurusannya. “Ketepatan, di depan kami (lokasi kejadian), Toyota Yaris itu parkir di pinggir jalan, dan Yamaha Scorpio itu datang berlawanan arah dari dum truk itu. Makanya, mobil dan kreta itu dihantam dum truk ini,” katanya.
Dilanjutkannya, dalam waktu yang sangat singkat setelah menghantam Toyota Yaris BK 13 FR dan Sepedamotor BK 4062 XW, kondisi Dum truk kembali normal berada di jalur semula. Namun, karena kecepatannya masih tetap melaju kencang, akhirnya dum truk itu kembali menabrak mobil Espass BK 1284 LB yang melaju lambat berada di depannya. “Dua mobil dan kreta itu tercampak. Di Toyota Yaris nggak ada orang, pengemudi mobil Espas itu selamat. Yang dilarikan kerumah sakit, pengendara kreta itu,” ungkapnya.
Sementara, supir Dum truk, Firdaus Nasution mengaku kecelakaan itu terjadi karena remnya blong. Dia menceritakan, awalnya dia dan seorang kernetnya (melarikan diri), datang dari Penyabungan, Mandailing Natal, mengemudikan dum truk bermuatan karet untuk dibawa ke salah satu perusahaan pengolahan karet di Perdagangan, Kecamatan Bandar. “Kami tadi pagi berangkat dari Penyabungan. Karet ini mau kami antar ke Perdagangan,” katanya. Sesampainya di depan gerbang PT STTC, dia dan rekannya seketika kelabakan karena rem mobil tiba-tiba macet. Kondisi jalan yang menurun itu, membuat laju kendaraan semakin kencang. “Mau menghindari mobil yang di depan kami itu, aku banting stir. Jadinya, oleng ke kanan dan tertabraklah mobil yang parkir dan kreta yang datang dari depan kami itu. Karena kendaraan kami tetap kencang, makanya mobil yang di depan kami itu juga ikut tertabrak,” ungkapnya.
Kepada sejumlah korban di lokasi itu, dia meminta maaf. “Gimana mau dibuat pak, bu. Saya pun nggak ingin kejadiannya seperti ini. Saya nggak mabuk. Memang remnya tadi tiba-tiba blong,” pungkasnya, sembari mengatakan bahwa rekannya sudah melarikan diri. Amatan awak media, kecelakaan itu langsung ditangani sejumlah personel Satlantas Polres Siantar. Mereka melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara) dan mengevakuasi kendaraan yang kecelakaan. Sementara, Ribuan warga sekitar dan pengguna jalan menyemut mengerumuni lokasi kejadian. Dua unit truk derek tiba di lokasi mengevakuasi kedua mobil dan dibawa ke Unit Laka Satlantas.
Nani Meninggal
Terpisah, Pengendara sepedamotor bernama Dian (30) mengalami luka-luka. Sementara penumpangnya yang diketahui sebagai pacarnya bernama Nani (19) tidak dapat tertolong. Sempat ditangani di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Vita Insansi (RSVI), namun tetap saja tak dapat diselamatkan. Sekira pukul 00.00WIB pada Jumat (20/5), Nani menghembuskan nafas terakhir.
Berdasarkan keterangan salah seorang perawat di sana, Dian mengalami luka gores di sebagian tubuhnya dan jempol kaki kanannya terputus. Berbeda dengan Nani, setelah sampai di RSVI, ia tak kunjung sadarkan diri dan akhirnya meninggal dunia. “Kalau saat ini laki-lakinya tidak begitu parah. Cuma, pacarnya, rahangnya hancur dan kaki kanannya patah,” katanya singkat di tengah kesibukan menangani pasien. Sementara dr Rosihol yang dikonfirmasi mengatakan, ia belum bisa memberikan penjelasan mendetail tentang luka yang dialami Nani. “Remuk badannya, kaulah yang menyimpulkan,” ujarnya sambil berlalu.
Atas peristiwa ini, kerabat dan keluarga kedua korban yang jumlahnya mencapai 30-an orang menyemut di depan IGD. Secara bergantian, keluarga dan kerabat korban warga Kampung Tengah, Nagori Maligas Bayu, Kecamatan Hutabayuraja, ini masuk ke IGD untuk melihat kondisi korban, khususnya Nani. Dan, beberapa teman dari gadis yang baru menyelesaikan Ujian Nasional (UN) itu terlihat meneteskan air mata. Mereka pun terdengar memanjatkan doa. Ponira, ibu dari Nani, juga tak henti-hentinya menangis melihat anak gadisnya itu. Beberapa kerabatnya terlihat memberikan dukungan agar Ponira tidak terlalu bersedih. Apalagi orangtua korban yang berusia 50 tahun itu berulangkali memanggil nama anaknya. “Nani..Nani..Nani,” panggilnya berulang-ulang di rumah sakit. Ayah korban, Unus juga tak menyangka akan mendapat musibah ini.
Sementara menurut keterangan keluarga dan teman korban, sebelum kecelakaan itu terjadi, Dian dan Nani hendak menjenguk temannya yang sedang sakit di RS Mina Padi. “Tadinya mereka itu mau melihat orang sakit. Ada kawannya yang sakit di RS Mina padi,” ujar teman-teman korban. Sementara itu Dian yang mengetahui pacarnya meninggal, langsung histeris. Dengan wajah kanan yang diperban dan berbaring di tempat tidur terpisah yang posisinya di sebelah kanan sang pacar, Dian berulangkali menyebut nama pujaan hatinya itu. Sesekali, ia memanjangkan tangannya dengan posisi badan miring, sembari mengelus pipi wanita yang sebelumnya duduk di boncengannya itu.
Isak tangis keluarga pun pecah di sana. Bahkan di luar IGD, tangis terdengar sahut menyahut. Bagi teman-teman korban, Nani merupakan anak yang pintar dan kerap meraih juara di sekolahnya.“Nani…Nani…Nani.. Kita tadi sore masih ketemu,” tangis Lisa, salah seorang teman korban sembari menutupi dan mengusap mulutnya menggunakan jilbab merah yang dikenakan. (Peter/Imron/Jpnn).