Kisah Pilu Dibalik Tewasnya Mirza Koto Terbawa Arus Bandang

Kisah Pilu Dibalik Tewasnya Mirza Koto Terbawa Arus Bandang

MetroRakyat.com | MEDAN – Mirza Nuh Koto (17) salah seorang korban tewas akibat banjir bandang dikawasan wisata Air Terjun Dua Warna, Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang menyisakan kisah pilu. Pelajar yang baru saja menamatkan pendidikannya di Sekolah Menengah Atas Nahdlatul Ulama dikawasan kecamatan Medan Helvetia, bersama ke 4 sahabatnya turut serta menjadi korban banjir bandang tersebut. Menurut penuturan abang kandung Mirza, Dedi mengatakan bahwa Mirza seorang anak yang cerdas dan baik. Kesedihan masih sangat dirasakan keluarga mengingat bahwa Mirza usai menamatkan sekolahnya akan melanjutkan pendidikan di kepolisian. Tak disangka, Mirza harus kehilangan nyawanya dalam usia belia akibat banjir tersebut. “Kami sangat kehilangan adik kami. Mirza adalah adik kami ke delapan. Dialah saudara kami yang paling bungsu”, ujar Dedi kepada MetroRakyat.Com, Selasa (17/5) bertempat dikediaman Jalan Matahari Raya 3, Gang Anyelir 3, Medan.

Dedi menuturkan lagi, bahwa Mirza masih kontak melalui via selular pada Minggu (15/5), sekira pukul 10.00 Wib. Selanjutnya, telepon genggam milik Mirza tak kunjung aktif sampai diberitakan bahwa Mirza korban banjir bandang di Sibolangit. Hal senada disampaikan rekan Mirza, Dea Siregar (16). Siswi SMA Kartika 1-2, Medan itu mengatakan bahwa sosok Mirza adalah sosok yang baik dan rendah hati. Dea sudah menjalin hubungan pacaran dengan Mirza selama ini. “Aku nggak nyangka bang, bahwa Mirza sudah gak ada lagi. Seperti mimpi rasanya bang. Padahal Mirza sudah pernah menunda untuk pergi camping ke Gunung selama 3 kali. Ntah knapa..bang, saat kawan-kawannya ngajak dia ke air terjun Dua Warna dia malah ikut kesana bang”, ujar Dea sedih.

Pantauan MetroRakyat.Com dirumah duka terlihat para remaja seusia Almarhum Mirza ikut melayat dan turut sampaikan rasa bela sungkawanya. Orangtua Mirza mengikhlaskan kepergian Mirza menghadap Yang Maha Kuasa, tandas Dedi.

RS Bhayangkara Mulai Persiapkan Peti Jenazah Korban Banjir Bandang

Rumah Sakit Bhayangkara Medan mulai mempersiapkan peti jenazah untuk lima korban banjir bandang   Air Terjun Dua Warna, Desa Sirugun, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deliserdang yang sudah teridentifikasi. Kelimanya teridentifikasi setelah menjalani pemeriksaan posmortem dan antemortem di Rumah Sakit Bhayangkara. Dari pantauan MetroRakyat.Co ,  lima peti jenazah kayu disusun di depan kamar jenazah. Masing-masing peti sudah diberi label angka sesuai dengan jasad yang pertama kali ditemukan. “Ini lagi persiapan untuk memasukkan jenazah korban ke peti jenazah.  Kebetulan, keluarganya sudah menunggu,” kata petugas rumah sakit sibuk mengangkut peti jenazah ke kamar jenazah RS Bhayangkara, Selasa (17/5/2016) sore.

Hari kedua setelah insiden banjir bandang di objek wisata Air Terjun Dua Warna, Desa Sirugun, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deliserdang, ratusan keluarga korban kembali mendatangi Rumah Sakit Bhayangkara Medan. Setibanya di rumah sakit, sejumlah keluarga korban yang belum menemukan keluarganya menangis meraung-raung di dekat posko dan depan pintu masuk rumah sakit. (Peter/Dean/Aga/Imron).

Redaksi Metro Rakyat

PT. Metro Rakyat Kreasi - Situs Berita Portal online - Berita Mendidik, Aktual & Inovatif.