Ini Kata Disdik DKI Soal ‘Pembunuhan’ dan ‘Perceraian’ di Ujian Kelas 2 SD

Ini Kata Disdik DKI Soal ‘Pembunuhan’ dan ‘Perceraian’ di Ujian Kelas 2 SD
Bagikan

MetroRakyat.com  I  JAKARTA  – Belum lama ini media sosial dihebohkan oleh soal ujian kenaikan kelas di SD yang memuat materi tidak pantas. Salah satu orangtua siswa kelas 2 SDN di salah satu sekolah kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur, mempertanyakan ada soal ujian yang memuat kata-kata seperti ‘pembunuhan’ dan ‘perceraian’.

Menanggapi hal itu, Kadis Pendidikan (Kadisdik) DKI Sopan Adrianto mengungkapkan akan melakukan investigasi lebih mendalam sebab pihaknya sudah menarik buku ataupun materi ujian seperti itu sejak tahun 2012 silam. Menurut Sopan, dinasnya sudah mengeluarkan surat edaran tentang buku-buku ataupun materi yang kontennya tidak sesuai.

“Buku (soal ulangan) tersebut sudah ditarik sejak tahun 2012. Disdik juga sudah mengeluarkan surat edaran tentang buku-buku yang substansinya tidak layak karena tidak mendidik,” ujar Sopan saat dikonfirmasi detikcom, Senin (23/5/2016).

Bahkan menurut Sopan, pihaknya hari ini sudah melakukan investigasi. Hasilnya, kepala sekolah dan guru telah membuat surat pernyataan bakal menarik buku atau soal ulangan tersebut dari peredaran.

“Hari ini sudah dilakukan investigasi, kepala sekolah dan gurunya sudah membuat surat pernyataan menarik dari peredaran. Saya akan lakukan pendalaman kasus lebih lanjut,” pungkasnya.

Sebelum ini, orangtua dari salah satu siswa kelas II di SD Negeri Baru 02 Pagi, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, mengungkapkan keresahannya di akun Facebook. Ia mengunggah foto yang memperlihatkan ada soal pertanyaan yang memuat tulisan ‘pembunuhan’ dan ‘perceraian’.

“Bisa bayangkan anak kita yang di SD kelas II diberikan soal ulangan yang seperti foto yang saya perlihatkan, di mana mereka harus belajar mengenai ‘pembunuhan’ dan juga ‘perceraian’. Anak saya diberikan PR oleh sekolahnya untuk dikerjakan selama libur panjang ini. Ini apa ya? Inikah yang diinginkan oleh Pemerintah Indonesia kepada anak-anak kita di kelas II SD agar mereka belajar tentang pembunuhan dan perceraian? Jangan-jangan mungkin kalau anak-anak kita naik ke kelas III SD akan ada pelajaran ‘pemerkosaan’ dan ‘penganiayaan’ kali ya,” tulisnya di akun Facebook.

“Mohon menteri pendidikan dan badan pengawas bekerja lebih keras lagi. Pengawasan kalian masih amat buruk. Jangan cuma kegiatan-kegiatan yang diliput TV saja yang kalian gembor-gemborkan dan kalian banggakan. Saya selaku orangtua sangat kecewa dan marah dengan hal ini!” tegasnya.

Dari gambar yang diunggah, tampak sejumlah potongan soal. Beberapa pertanyaan itu keluar dari soal ulangan kenaikan kelas mata pelajaran PLBJ. Salah satu poin pertanyaan isiannya bertuliskan ‘Bang Kusen dan Istrinya dibunuh oleh…’. Selain itu di poin pertanyaan pilihan berganda juga terdapat pertanyaan ‘Mengapa Bang Maman menyuruh Ijah bercerai, karena… (A) Salim jatuh miskin (B) Salim anak manja (C) Salim punya istri simpanan’.
(aga/dtc//nrl)

Redaksi Metro Rakyat

PT. Metro Rakyat Kreasi - Situs Berita Portal online - Berita Mendidik, Aktual & Inovatif.