FSPMI Sumut Siap Gelar Aksi Sekligus Deklarasikan Ormas Buruh Pada May Day

MetroRakyat.com | MEDAN – Pada perayaan Hari Buruh Internasional atau biasa di sebut May Day 1 Mei 2016 nanti, rencananya Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Provinsi Sumtera Utara selain melakukan aksi deburuhrasi menyampaikan tuntutan kaum buruh , mereka berencana akan mendeklarasikan pembentukan Organisasi Massa (Ormas) Buruh dan Rakyat di Medan.
” Kita sudah siap laksanakan May Day di medan , selain aksi unjuk rasa , kita akan deklarasikan pembentukan Ormas buruh sebagai blok politik, sehingga kelak dapat mengakomodir kepentingan buruh pada setiap kebijakan negara” ujar Ketua FSPMI Sumut, Willy Agus Utomo saat jumpa pers di Medan, Jumat (29/4/2016).
Willy juga menjelaskan,selain kalangan buruh Medan, deklarasi ormas yang diberi nama Rumah Rakyat Indonesia ini juga akan di laksanakan serentak di 32 Provinsi dan pusatnya di laksanakan di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta.
” Serentak secara nasional deklarasinya berpusat di GBK Jakarta , para deklaratornya adalah aliansi buruh di tingkat Nasional yang tergabung dalam GBI (Grakan Buruh Indonesia)” terangnya.
Masih kata Willy, aksi para buruh nantinya akan di pusatkan di beberapa titik yakni, di Lapangan Merdeka Medan , Kantor Gubernur Sumut dan Bundaran Majestyk Jalan Gatot Subroto Medan.
Selain massa buruh dari FSPMI Sumut sambung Willy lagi, kalangan Jurnalis di Kota Medan juga akan bergabung dalam aksi may day bersama mereka. FSPMI sendiri kata dia, akan mengerhakan massa buruh sebanyak 3000 orang buruh yang berasal dari Kota Medan , Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Serdang Bedagai dan perwakilan buruh Kabupaten Padang Lawas.
” Total 3000 buruh anggota FSPMI akan kita kerahkan pada aksi nanti, rencananya kawan-kawan jurnalis mau juga bergabung dengan aksi kita” kata Willy lagi.
Pada aksi nanti FSPMI Sumut akan mengusung beberapa tuntutan antara lain Cabut PP 78/2015 tentang pengupahan, tolak upah murah naikan upah monumum 2017 sebesar 650.000, stop kriminalisasi buruh, stop PHK, tolak RUU Tax Amnesty,berikan upah sektoral bagi jurnalis dan copot Kadisosnaker Kota Medan.
Menyikapi itu, lanjut Willy, ia berharap kepada pihak kepolisian agar bersikap baik dalam mengamankan jalannya aksi para buruh, apa lagi kata dia, pihak kepolisian sepertinya keberatan dengan aksi buruh dengan alasan hari libur nasional, Willy mengatakan sepanjang aksi nya di laksanakan dengan tertib dan damai serta tidak merusak fasilitas umum, ia berharap kepolisian dapat bersahabat dengan buruh.
” Kita minta Polisi bersahabat dengan buruh , ini seperti hari raya kami (buruh), bahkan dunia merayakannya , apa lagi kondisi buruh kita saat ini juga masih jauh tertinggal kesejahteraan nya dari negara – nagera lain di Asia Tenggara khususnya” pungkasnya.
ALIANSI BURUH BERSATU MENGGUGAT (ABBM) AKAN ORASI PADA MAY DAY DI GOR MEDAN
Aliansi Bruh Bersatu Menggugat (ABBM) akan lakukan aksi pada May Day Pada Minggu, 1 Mei 2016. Hal ini dikatakan langsung oleh Pimpinan Aksi (PIAS) M.Ikbal Parinduri yang merupakan Sekjend DPC Serikat Buruh Sosial Demokrat (SBSD) Kota Medan mewakili Ketua DPC SBSD Kota Medan, Samuel N. didampingi juga oleh Ketua serikat buruh dan para aktifis buruh lainnya.
Ikbal mengatakan melakukan aksi pada May Day merupakan tanggung jawab mereka sebagai aktifis buruh untuk mengekplorasikan perjuangan teman-teman buruh yang ada di Sumatera Utara khususnya Kota Medan.
“Sampai saat ini banyak kebijakan pemerintah yang dianggap tidak memihak dan mencederai para pekerja/buruh. Salah satunya dikeluarkannya PP 78 Tahun 2015 yang sangat mencederai perjuangan buruh selama ini. Hak-hak Normatif buruh yang tidak dapat terselesaikan, pemecatan sepihak, tenaga kerja Outsorching, jam kerja yang tidak sesuai dengan UU Tenaga Kerja No.13 Tahun 2003, dan bila ada buruh yang menuntut hak-haknya tidak jarang terintimidasi oleh pihak perusahaan. Selain itu, fungsi pengawasan dari Pemerintah dalam hal ini Dinas Tenaga Kerja Kabupaten/Kota dinilai begitu lemah sehingga berimbas kepada kepada menurunnya kesejahteraan kaum buruh.” Terang mantan pekerja Pelindo ini.
Untuk itu, pada aksi itu nanti, Aliansi Bersatu Buruh Menggugat akan berusaha menyuarakan ketidak adilan yang telah disebutkan tadi. Dengan harapan Pemerintah dapat serius memikirkan nadib pekerja/buruh yang ada di Sumatera Utara khususnya Kota Medan.
” sekitar 5000 an massa ABBM nantinya akan turun ke jalan pada May Day itu. Kami akan melakukan orasi dengan menolak kebijakan Pemerintah yang sengaja menina bobokkan para buruh dengan mengajak berjoget bersama. Sementara hari buruh yang diperingati setiap satu Tahun sekali sejatinya untuk memperingati perjuangan buruh dan seharusnya ada kado khusus yang diberikan oleh Pemerintah berupa kebijakan terbaru yang bermanfaat dapat dibawa buruh pada peringatan May Day tersebut. Dan bukan malah dikumpulkan di suatu tempat dan berpesta sambil menari. Sementara setelah itu tidak ada manfaatnya bagi buruh, kecuali bagi sekelompok orang yang memiliki kepentingan tertentu pada hari sakral tersebut.” Pungkasnya mengakhiri.(rosen).