BPS: Optimalisasi Pemulihan Ekonomi Sumut di Masa Pandemi Covid-19

BPS: Optimalisasi Pemulihan Ekonomi Sumut di Masa Pandemi Covid-19
Bagikan

METRORAKYAT.COM, MEDAN – Dimasa pandemi Covid-19, Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara (Sumut), bahwa perekonomian telah keluar dari jurang resesi ekonomi. Dimana hampir satu tahun Sumut mengalami kontraksi, di triwulan kedua  tahun 2021, yang akhirnya menunjukkan ke arah lebih baik dengan tumbuh positif sebesar 4,95 persen.

“Yang pada akhirnya perekonomian Sumut bisa keluar dari jurang resesi, walau persentasinya masih jauh dibanding posisi tahun tahun sama sebelum adanya pandemi Covid- 19,”  papar Kepala BPS Sumut, Syech Suhaimi, Jumat (10/9/2021) secara virtual zoom.
Dijelaskan Suhaimi dalam pembicaraan webinar Sosialisasi Tabel Input Output Provsu dengan tema “Optimalisasi potensi Sumatera Utara sengaja sebagai percepatan pemulihan ekonomi”  yang digelar BPS Sumut secara virtual.

Sebagai keynote speech sekaligus membuka acara yakni Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh. Edy Mahmud dan untuk narasumber Direktur Tata Ruang dan Penanganan Bencana Bappenas Sumedi Andono, Plt Kepala Bappeda Sumut Hasmirizal Lubis dan Koordinator Fungsi Neraca Barang BPS Suryadiningrat dengan moderator Wahyu Ario Pratomo dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU.

Ditambahkan Suhaimi, bahwa masa pandemi Covid-19 masih belum berakhir, kebijakan terkait pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) masih berlangsung di beberapa tempat, akan tetapi tidak lagi seperti sekarang ini sedikit banyak kelonggaran.

Tentunya hal ini sangat mempengaruhi kelangsungan roda perekonomian masyarakat.

“Kondisi tersebut membuat angin segar untuk masyarakat dengan berangsurnya kelonggaran PPKM, sehingga dapat melaksanakan kegiatan meski mengalami keterbatasan,” ucapnya.

Di triwulan II 2021 terlihat sambungnya, perekonomian Sumut tumbuh positip 4,95 persen jika dibanding triwulan sebelumnya di masa pandemi yang mengalami kontraksi. BPS Sumut telah mencatat pertumbuhan ekonomi terjadi di hampir semua sektor.

“Dimana pelaku usaha merasa optimisme pertumbuhan di hampir semua sektor lapangan usaha menjadi sinyal positif dalam pergerakan perekonomian di Sumut,” pungkasnya lagi.

Dijelaskan Syech Suhaimi, sebelum di masa Covid-19, baik Indonesia maupun Sumut selalu mencatat pertumbuhan ekonomi cukup menggairahkan yakni berada di kisaran angka 5 persen. Sejak dilanda pandemi Covid-19, keduanya mengalami kontraksi di triwulan II-2020 hingga awal tahun 2021.

“Pada triwulan II-2021 ekonomi Indonesia maupun Sumut cukup baik yang mengalami pertumbuhan positif,” terang Suhaimi.

Rasa optimisme, menurutnya, pertumbuhan terjadi hampir di seluruh pelaku ekonomi baik dari kategori lapangan usaha dan komponen pengeluaran. Optimisme dari sisi lapangan usaha di sektor jasa keuangan, perdagangan dan administrasi publik. Sedangkan dari sisi pengeluaran yakni impor, ekspor dan investasi.

Pada triwulan II 2021, share Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terbesar di luar Pulau Jawa dan Pulau Sumatera dengan konstribusi 23,35 persen. “Sumut tak dapat dipandang sebelah mata,” pupusnya.

Lanjut Suhaimi, sebelum pandemi tahun 2019, Sumut sukses menekan angka kemiskinan dari diatas 10 persen, jadi 8,46 persen. Tapi setelah pandemi, angka kemiskinan ikut naik meski di bawah 10 persen. Namun angkanya masih tetap di bawah nasional yang sebesar 10,14 persen.

“Target kita tak ada penduduk miskin tahun 2040,” katanya.

Ketimpangan pendapatan yang diukur dengan indikator Gini Ratio juga mengalami penurunan pada Maret 2021. Jurang pendapatan di Sumut tergolong kecil, bahkan terbaik ketujuh dari 34 provinsi di Indonesia.

“Jurang pendapatan masyarakat miskin makin kecil. Namun di perkotaan jurang ketimpangan justru melebar dan sangat terdampak,” sebut dia.

Suhaimi menambahkan penyusunan tabel input output mulai dilaksanakan BPS sejak tahun 2019 dengan penyusunan Supply & Use Tables (SUT) secara simultan baik nasional maupun regional. (MR/156)

Redaksi Metro Rakyat

PT. Metro Rakyat Kreasi - Situs Berita Portal online - Berita Mendidik, Aktual & Inovatif.