Wali Kota Tinjau UN Di SMPN 2 Medan & SMP Prime One School Optimis Tak Ada Kebocoran

Wali Kota Tinjau UN Di SMPN 2 Medan & SMP Prime One School  Optimis Tak Ada Kebocoran
Bagikan

MetroRakyat.com | MEDAN – Wali Kota Medan, Drs H T Dzulmi Eldin S MSi meninjau pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di SMP Negeri 2 Medan Jalan Brigjen Katamso, Senin (9/5). Tercatat, 404 siswa  ditambah 450 siswa dari sub rayon yang mengikuti ujian yang akan berlangsung selama 4 hari tersebut. Dipastikan, UN berjalan dengan lancar tanpa ada kebocoran. Sebab, sanksi tegas siap menanti bagi siswa maupun pihak sekolah apabila terbukti ada kebocoran soal.

Saat peninjauan berlangsung, para siswa tampak serius mengerjakan soal Bahasa Indonesia. Eldin berpesan agar para siswa tidak terburu-buru daolam mengerjakan soal, baca baik-baik soal terlebih dahulu. Eldin optimis para  siswa dapat menjawab semua soal, selain materi soal sudah dipelajari , pihak sekolah juga telah memberikan les tambahan maupun try out kepada siswanya masing-masing sebagai persiapan menghadapi UN.

“Insya  Allah pelaksanaan UN untuk tingkat SMP tahun ini berjalan dengan lancar. Saya minta kepada seluruh siswa agar tidak terpengaruh dengan informasi yang mengatakan ada soal bocor. Sekali lagi saya tegaskan, informasi itu tidak benar dan bohong. Selain para siswa, saya juga minta kepada para orang tua agar tidak percaya. Marilah kita berupaya bagaimana mendidik anak kita agar mereka bisa belajar dengan baik  sehingga lulus dengan nilai yang baik,” kata Wali Kota.

 Eldin pun yakin  tidak ditemukan lagi para siswa yang terpengaruh dengan  informasi  kebocoran soal maupun jawaban.  Apalagi  di depan pintu masuk ruang ujian telah ditempelkan penguman yang isinya menyatakan bagi siapa terbukti  membocorkan soal, sanksinya 2 tahun penjara.  Oleh karenanya mantan Wakil Wali Kota dan Sekda Kota Medan itu percaya para siswa tidak akan berani berbuat curang  selama pelaksanaan UN berlangsung.

 Selain Wali Kota, anggota DPR RI, Sofyan Tan juga ikut melakukan peninjauan.Selanjutnya Eldin dan Sofyan mengecek seluruh ruangan yang digunakan untuk ujian. Wali Kota selanjutnya mengakui, tahun ini  belum ada SMP Negeri yang melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), hanya beberapa SMP swasta yang melaksanakan UNBK tahun ini. Sebab, Pemko Medan masih fokus  UNBK untuk tingkat SMA. Begitupun Eldin berharap tahun depan SMP Negeri di Kota Medan bisa melaksanakan UNBK secara bertahap dengan menambah fasilitas pendukung, terutama komputer.

“Untuk melaksanakan UNBK itu tentunya perlu kesiapan di daerah dan pusat, sebab harus terkoneksi. Di samping itu harus didukung dengan sarana komputerisasi. Insya Allah tahun depan UNBK untuk SMP negeri di Kota Medan sudah kita gelar secara bertahap. Untuk itu kita mengharapkan dukungan semua pihak agar ini dapat terealisasi,” harap Eldin.

Sementara itu Kepsek SMPN 2 Medan, Drs HN Ginting MPd mengaku, telah mengingatkan kepada seluruh siswanya agar tidak percaya dengan informasi tentang kebocoran soal. Mereka harus percaya dengan kemampuang masing-masing, apalagi pihak sekolah telah memberikan les tambahan secara gratis  untuk persiapan menghadapi UN selama 3 bulan plus try out selama 6 kali jelang UN.

 “Jadi saya kira persiapan kita untuk menghadapi UN tahun ini sudah cukup matang. Di samping itu selama UN berlangsung, kita larang anak-anak bawa tas dan  handphone, termasuk pengawas juga kita larang bawa handphone. Hal ini kita lakukan sebagai antisipasi mencegah kemungkinan terjadinya kebocoran soal,” jelas Ginting.

Kemudian Ginting menegaskan, tak mungkin soal UN bocor di SMPN 2, sebab pihak sekolah melakukan pengawasan secara ketat. “Saya saja sampai jam 3 malam disini. Kalau pun terjadi itu pasti dari luar. Jadi tugas aparat kepolisian yang menanganinya. Sebaliknya apabila ada kebocoran dari pihak sekolah, kami siap dipenjarakan!” tegas Ginting.

Terkait dengan belum digelarnya UNBK di SMPN 2, Ginting mengakui peralatan komputer di sekolah yang dipimpinnya  masih kurang. Saat ini mereka baru memiliki 33 komputer yang bagus, sedangkanm untuk melaksanakan UNBK, setidaknya harus memiliki 150 komputer sehingga ujian dibuat 3 gelombang.

Usai meninjau SMPN 2, Wali Kota selanjutnya bergerak menuju SMP Prime One School di Jalan Abdul Haris Nasution. Di sekolah swasta tersebut terdapat 149 siswa yang mengikuti UN, mereka dibagi dalam 8 ruangan dan masing-masing ruangan berisi 20 siswa. Seluruh siswa hadir semua dan pelaksanaan UN berjalan dengan lancar.

Di waktu yang sama, Wakil Wali Kota Medan, Ir Akhyar Nasution MSi meninjau pelaksanaan UN di SMPN 11 Medan Jalan Budi Kemenangan Pulo Brayan. Tercatat, 438 siswa mengikuti UN yang terbagi dalam 22 ruangan, masing-masing ruangan berisi 20 siswa. Dalam peninjauan ini, Wakil Wali Kota yang merupakan alumni SMPN 11 (dulunya SMPN 9) bertemu dengan Inspektorat Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan  Republik  Indonesia, Fauziah SE MM.

Sedangkan Sekda Kota Medan, Ir Syaiful Bahri Lubis meninjau pelaksanaan UN di SMPN 3 Medan Jalan Pelajar. Dari hasil peninjauan yang dilakukan, pelaksanaan UN berjalan dengan lancar, seluruh siswa hadir dan tak ada kekurangan soal. Siswa yang mengikuti UN sebanyak 378 orang dengan menggunakan 20 ruangan. (rosen).

Redaksi Metro Rakyat

PT. Metro Rakyat Kreasi - Situs Berita Portal online - Berita Mendidik, Aktual & Inovatif.