Grandissimo, Ranieri
Claudio Ranieri kebanjiran pujian dari negara asalnya, Italia, setelah Leicester City yang ia tangani dipastikan juara Premier League.
Rentetan pujian untuk peracik taktik berumur 64 tahun itu bahkan dikomandani oleh Perdana Menteri Italia Matteo Renzi melontarkan sanjungan tersebut lewat kicauan di Twitter.
“Pencapaian terbesar dalam sejarah sepakbola Inggris sudah dilakukan di bawah kepemimpinan seorang Italia,” tulis Renzi.
“Grande (hebat), Leicester. Grandissimo (luar biasa), Mister Ranieri,” lanjutnya seraya menautkan tagar ‘edan’ di cuitan tersebut.
Ranieri merupakan pelatih Italiano ketiga yang menjuarai Premier League setelah Carlo Ancelotti (bersama Chelsea) dan Roberto Mancini (dengan Manchester City).
[Baca juga: Ranieri Italiano Ketiga yang Taklukkan Premier League]
Yang membedakan Leicester awalnya sama sekali tidak diperhitungkan, mengingat musim lalu saja harus bersusah payah bertahan di Premier League setelah lebih banyak berkutat sebagai juru kunci. Ini sekaligus menjadi gelar juara liga divisi teratas yang pertama buat Leicester dalam 132 tahun sejarah klub tersebut.
“Sistem pengajaran di Italia sudah menaklukkan Premier League. Selamat buat Claudio Ranieri dan Leicester. Sampai jumpa di Liga Champions!” tulis Allenatore Juventus Massimiliano Allegri, juga di Twitter seperti dikutip ESPN.
Juventus menjadi satu dari sejumlah klub Italia yang pernah ditangani Ranieri. Ia menukangi klub Turin tersebut pada kurun waktu 20072009, dengan Alessandro Del Piero menjadi kaptennya pada saat itu.
“Ikut gembira untuk Mr. Ranieri dan semua yang menyenangi olahraga; kampiun legendaris Leicester City, sebuah pencapaian tak terlupakan di Premier League,” tulis Del Piero di akun Twitter-nya.
Pelatih Napoli Maurizio Sarri juga turut mengapresiasi usai kemenangan 2-1 atas Atalanta di Serie A. “Saya ikut gembira buat Ranieri, yang sudah bikin pencapaian luar biasa dan menorehkan karier yang sama luar biasanya,” ucapnya kepada Mediaset.