DPRD Medan Ingatkan Dinas Pariwisata Mengkonsep Pelaksanaan Ramadhan Fair Lebih Bernuansa Islami
MetroRakyat.com | MEDAN – Komisi C DPRD Kota Medan mengingatkan kepada Plt.Kadis Pariwisata Kota Medan, agar dalam pelaksanaan kegiatan Ramadhan Fair pada bulan Juni mendatang lebih bernuansa Islami.
“Kami berharap kegiatan Ramadhan Fair yang akan berlangsung satu bulan pada Bulan Juni mendatang, Dinas Pariwisata Kota Medan, lebih terkonsep pada nuansa Islami, mulai dari stand dagangan, pakaian, musik, dan seluruh kegiatan yang akan disajikan. Semuanya mesti menonjolkan suasana bernuansa Islami.” Sebut Julkifli Lubis, dari Partai PPP.
Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) diruang Komisi C DPRD Kota Medan, Selasa,(24/5) yang dipimpin oleh Julkifli Lubis, dan anggota Komisi C lainnya seperti Anton Panggabean, Golfried Lubis, Ibnu Ubay, Boido HK Panjaitan, Hasyim, Salman Alfarisi, sebagai pelaksana kegiatan Kepala Dinas Pariwisata, Drs.Hasan Basri, MM menjelaskan untuk konsep kegiatan Ramadhan Fair Tahun ini, pihaknya telah mempersiapkan dengan matang seluruh konsep pada Ramadhan Fair tersebut. Termasuk juga akan berintegritas dengan SKPD terkait, seperti Dinas Perhubungan untuk pengelolaan parkir, dinas kebersihan, dinas pertamanan, Satpol PP dan instansi terkait lainnya.
” Kami akan membuat beda kegiatan Ramadhan Fair kali ini. Karena saya untuk pertama kalinya menangani langsung, maka selain program yang telah kami siapkan, kami juga meminta masukan dari Komisi C DPRD Medan selaku konterpart agar kegiatan ini dapat berjalan lancar.” Sebut Hasan.
Salman Alfarisi, Lc,MA dari Partai PKS pada kesempatan tersebut mengatakan, akan lebih menarik dan lebih bernuansa jika nanti pada kegiatan Ramadhan Fair, para pengunjung diharuskan memakai pakaian yang sopan dan tidak menunjukkan aurat. Dia juga berharap acara lebih banyak menonjolkan musik bernuansa Islami.
“Kami berharap di samping bersifat bisnis, Siar ke Islamannya jangan sampai hilang. Karena memang inikan acara untuk seluruh umat muslim. Pada saat Azan dan Isa agar seluruh musik dimatikan agar tidak mengganggu orang yang sedang beribadah.” Imbuhnya.
Sementara, Ibnu Ubay dari Partai PPP mengatakan, tidak ingin nantinya kegiatan Ramadhan Fair sembraut, karena diharapkan kegiatan Ramadhan Fair tersebut, dapat menarik minat pengunjung untuk datang berbondong-bondong pada acara yang dilaksanakan selama sebulan untuk satu Tahun sekali.
” Kami berharap, agar Dinas Pariwisata memilih pedagang atau penyewa stand yang berjiwa interprenuer ship atau memiliki kemampuan untuk menarik pengunjung sehingga ada nilai jual. Karena jangan sampai dari A ke Z yang dijual adalah jenis makanan dan pakaian yang sama. Hendaknya lebih mengutamakan buatan karya tangan dari pada buatan pabrikan.” Jelas Ubay.
Boido HK Panjaitan, Hasyim, Golfired Lubis dan Anton, memberi masukan kepada Dinas Pariwisata, agar para pemilik stand memakai pakaian daerah bernuansa Islami di kegiatan Ramadhan Fair tersebut.
“Ini aklan menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung. Termasuk makanan yang didagangkan, jangan sampai semuanya sama. Dinas Pariwisata harus mampu memanfaatkan moment selama satu bulan tersebut dengan sebaik-baiknya. Jika ini berhasil, Tahun depan kita akan naikkan lagi anggaran untuk Ramadhan Fair agar lebih meriah.” Tegas Boido.
Menanggapi masukan dari para wakil rakyat Kota Medan tersebut, Hasan Basri sangat menyambut baik dukungan yang telah diberikan Komisi C DPRD Medan untuk pelaksanaan kegiatan Ramadhan Fair.
“Nantinya Pemko Medan akan melakukan rapat untuk pelasanaan Ramadhan Fair ini. Apa hasil dari rapat pastinya akan menjadi acuan pada pelaksanaan. Akan kami bahas apakah parkir dibebaskan atau dikutip retribusi, dan sebagainya.” Tutup Hasan Basri.(red)