Cabuli Anak 3 Tahun – Begini Ketakutan Korban Pencabulan Saat Dibawa ke Rumah Pelaku

MetroRakyat.com I SEKADAU – KASUS pencabulan menimpa bocah berusia tiga tahun di Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat. Korban AS alias SF diperkosa oleh warga pendatang di desanya di Kecamatan Sekadau Hilir. Peristiwa ini terjadi saat korban berada di rumah tersangka Rudi Effendi alias Sarbo, 20.
“Korban masuk ke rumah tersangka menuju dapur. Dia kemudian dibaringkan di meja hingga terjadi tindak pencabulan tersebut,” kata pejabat sementara Kabid Humas Polda Kalimantan Barat Kombes Badarudin, Selasa (17/5).
Suasana di rumah Effendi saat kejadian, Senin (16/5), dalam kondisi sepi sehingga dia leluasa melakukan perbuatan bejat tersebut. Tersangka kemudian menyuruh korban pergi begitu saja setelah dicabuli. Namun, korban langsung menceritakan peristiwa yang baru saja dialaminya itu kepada orang tua setibanya di rumah. Orang tuanya pun melaporkan kasus ini ke polisi.
“Polisi sudah menangkap tersangka, dan menyita sejumlah barang bukti, serta membawa korban (ke rumah sakit) untuk divisum. Saksi-saksi juga sudah diperiksa,” jelas Badarudin.
Polres Sekadau, lanjutnya juga telah mendekati para tokoh agama dan masyarakat setempat. Pendekatan dilakukan agar dampak kasus ini tidak meluas sehingga memicu konflik di masyarakat mengingat tersangka merupakan warga pendatang.
Kapolres Sekadau Menemui Korban
Setelah Bupati dan Wakil Bupati, giliran Kapolres Sekadau, AKBP Muslikhun SIK, didampingi Kapolsek Sekadau, Hilir Iptu Muhadi, menemui korban pelecehan seksual berinisial, A (3 tahun), di kediamannya Dusun Seransa, Desa Gonis Tekam, Kecamatan Sekadau Hilir. Kunjungan mereka bertujuan memberikan dukungan moral, dan juga melihat kondisi korban.
“Saya sama Kapolsek juga sudah ke sana melihat kondisi korban, kami memeberikan dukungan moril kepada korban dan kepada orangtuanya,” ujar Muslikhun, Rabu (18/5/2016).
Kapolres mengatakan, walaupun korban tampak ceria saat dikunjungi, namun sepertinya masih mengalami trauma akibat apa yang telah dialami.
“Kami ajak dia bermain, sangat cerialah. Tapi, saat saya gendong dia bawa ke rumah pelaku dia merasa sangat ketakuan, mungkin dia masih mengalami trauma,” katanya.
Kepada pelaku, ia mengatakan akan terus meproses sesuai hukum yang berlaku. “Saya mengimbau tiap orangtua agar selalu waspada dan mengawasi anak-anak mereka,” katanya. (Aga/TribKal).