Medan Petisah Siap Jadi Pilot Project Pengembangan Destinasi Wisata

MetroRakyat.com | MEDAN – Kecamatan Medan Petisah siap menjadi pilot project pengembangan destinasi wisata di Kota Medan. Apalagi ada 14 destinasi wisata terdapat di kecamatan tersebut yang diyakini mampu mengundang ketertarikan wsiatawan baik lokal maupun mancanegera mengunjunginya. Diharapkan Medan Petisah menjadi satu kawasan terpadu pariwsiata sehingga menjadi city tour di Kota Medan.
Demikian terungkap dalam rapat Koordinasi Usulan Destinasi Pariwisata Terpadu Kecamatan Medan Petisah di Gedung Serba Guna RS Royal Prima Jalan Ayahanda Medan, Rabu (13/4).
Camat Medan Petisah, Rakhmat Adi Syahputra Harahap mengatakan, rapat ini untuk menghasilkan satu kesepakatan agar 14 destinasi wisata yang ada di wilayah kita, bisa menjadi kawasan terpadu pariwsiata sehingga menjadi city tour di Kota Medan.
“Hasil rapat ini selanjutnya akan kita usulkan kepada Pak Wali Kota dan DPRD Medan agar disetujui. Di Medan Petisah konsepnya akan dilakukan one stop service dimana wisatawan yang datang bisa menikmati objek wisata yang sudah terkonsep dalam satu paket,” kata Rakhmat.
Adapun 14 destinasi wisata yang akan diusulkan itu, kata Rakhmat, meliputi Kampug Kubur Jalan KH Zainul Arifin, Masjid Jamik Jalan Taruma, dimana ada kegiatan 1 Muharam yang kemudian menyediakan makanan khas India, Masjid Ghodiyah Jalan KH zainul Arifin, GKI Sumut Jalan KH Zainul Arifin, Kuil Shri Mariamman Jalan Teuku Umar (kuil tertua Kota Medan), Kuil Gurdwara Perbandhak Jalan Teuku Umar, Kuil Sree Soepramaniem Nagarattar Jalan Kejaksaan Ujung, Jembatan Kebajikan (Disamping Cambridge) Jalan KH Zainul Arifin, pusat jajanan Pagaruyung Jalan Pagaruyung, Museum TNI Jalan KH Zainul Arifin, Taman Tjong Yong Hian Jalan Kejaksaan, Kebun Bunga Jalan kejaksaan, dan Lapangan Benteng.
Selain objek wisata, lanjut Rakhmat, pihaknya juga telah memiliki penataan pasar UMKM dan kuliner di Jalan Iskandar Muda Baru, Jalan Candi Borobudur, seputaran Pasar Petisah, Jalan Nibung Raya. Depan Kantor camat Medan Petisah, seputaran Jalan S Parman dan Tugu Patimpus (khusus Chinese Food), sepanjang Jalan Gatot Subroto, seputaran Lapangan Benteng. “Seperti Jalan Nibung Raya yang bisa dioptimalkan seperti Malioboronya Medan,” ujarnya.
Rakhmat menjelaskan dibuat konsep seperti ini adalah menjadi kawasan terpadu pariwisata sehingga menjadi city tour di Kota Medan, meningkatkan kunjungan wisata, sebagai salah satu upaya memelihara dan melestarikan kebudayaan dan kearifan lokal, untuk menumbuhkan ekonomi kerakyatan dan ekonomi kreatif masyarakat, dan upaya melakukan pemberdayaan masyarakat.
“Jadi dalam satu paket, wisatawan bisa berkunjung ke beberapa tempat itu dan setelah lelah, mereka akan disuguhkan wisata kuliner. Kalau ini disetujui maka kami akan menggandeng PHRI, Asita, travel-travel guna mempromosikan apa yang ada di Kota Medan,” pungkasnya.
Wali Kota Medan, Drs H Dzulmi Eldin S MSi diwakili Plt Kadis Kebudayaan dan pariwisata Kota Medan, Drs Hasan Basri MM mengatakan, sangat mengapresiasi ide Camat Medan Petisah. Apalagi Pemko Medan melalui Disbudpar Medan akan menjadikan puluhan objek wisata menjadi destinasi kunjungan wisatawan, guna menggenjot kunjungan pariwisata ke Kota Medan.
Untuk tahun 2016, Hasan mengungkapkan, target kunjungan wisata setiap tahunnya ke Kota Medan sekitar 250.000 jiwa, baik wisatawan domestik dan mancanegara. “Selama ini masih dibawah 200.000 wisatawan ke Kota Medan,” jelas Hasan.
Untuk itulah Hasan berharap di kecamatan bisa menjadi tempat kunjungan wisatawan. Namun yang perlu disadari adalah lima kriteria agar kecamatan itu bisa menjadi destinasi, seperti kawasan punya daya tarik, keunikan yang mampu membuat siapapun terkagun kagum. Kemudian aksebilitas, struktur pendukung, mendorong partisipasi masyarakat, dan pemasaran yang bagus.
“Kenapa Bali bisa maju karena mereka sudah merasa pariwisata adalah bagian hidupnya. Istana Maimon sebagus apapun kalau tidak ada marketing, maka tak akan diketahui banyak orang,” kata Hasan.(rs)