Pemkab Karo Gelar Pesta Mejuah-juah saat Bencana Sinabung

Pemkab Karo Gelar Pesta Mejuah-juah saat Bencana Sinabung
Bagikan

MetroRakyat.com  I  KARO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo kembali menggelar Pesta Mejuah-juah selama empat hari, mulai Sabtu 28 Mei 2016 hingga Selasa 31 Mei 2016, di Open Stage Taman Mejuah juah, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo.

Kegiatan ini akan melombakan sejumlah kegiatan budaya Karo. Ada sebelas perlombaan yang akan dilombakan dari 17 Kecamatan. Diantaranya lomba tari tradisional Lima Serangkai, lomba lukis ornamen Karo, lomba stand-up komedi Karo, dan lainnya.

Asisten I Pemkab Karo Suang Karo–karo yang merupakan panitia pelaksana Pesta Mejuah–juah mengatakan, anggaran kegiatan tersebut ditampung dalam APBD Karo TA. 2016 dengan total anggaran sebesar Rp796.722.800,-

“Pesta Mejuah–juah ini sudah masuk dalam kalender pariwisata nasional Kementerian Pariwisata RI. Promosi dan sosialisasi juga sudah dilakukan dalam skala kementrian dan pemerintah daerah Karo. Baik melalui media massa, dan spanduk-spanduk di sejumlah daerah,” ujarnya, Kamis (26/5/2016).

Menurutnya, sebulan lalu Bupati Karo telah menerbitkan SK unsur panitia yang duduk dalam kegiatan itu. Dia mengakui memang perbaikan-perbaikan ke depan dalam membuat kegiatan ini sehingga menjadi menarik dengan melibatkan badan promosi wisata.

Namun pengamatan di lapangan, kegiatan ini berbanding terbalik dengan yang disampaikan ketua panitia, Suang Karo–karo. Sejumlah masyarakat Kota Berastagi yang ditemui bahkan mengaku tidak mengetahui akan even yang akan digelar tersebut.

“Saya baru tahu hari ini. Itupun setelah diberitahu oleh anak–anak di rumah, bahwa hari Sabtu nanti mereka akan mengikuti pawai karnaval Pesta Mejuah–juah. Sama seperti tahun sebelumnya. Sebenarnya ini pesta budaya atau hanya untuk penghabisan anggaran saja. Promosi juga tak jelas,” kata warga Berastagi, Eddi Gura.

Menurutnya, even Pesta Mejuah–juah juga tidak tepat digelar pada saat Kabupaten Karo sedang dilanda bencana erupsi Sinabung saat ini. Pemerintah seyogianya lebih memfokuskan kepada penanganan dan penuntasan masalah-masalah yang krusial.

“Anggaran sebesar itu alangkah baiknya bila dialihkan ke hal yang lebih berguna, baik bagi pengungsi ataupun untuk membenahi infrastruktur di desa–desa terdampak Sinabung,” imbuhnya.

Diketahui, pagelaran budaya tahunan pesta mejuah-juah yang diselenggarakan di Kota Berastagi, sejatinya sudah dilaksanakan sejak tahun 1997. Namun sempat terhenti pada tahun 1998 dan 2000 dengan alasan keuangan pemerintah merosot tajam akibat dilanda krisis moneter.

Dan pada tahun 2001 kembali digelar yang berlangsung hingga tahun 2005 setiap tahunnya. Tapi, sejak tahun 2005 hingga 2014 kembali hilang dari peredaran. (gagasan bangun/sind).

Redaksi Metro Rakyat

PT. Metro Rakyat Kreasi - Situs Berita Portal online - Berita Mendidik, Aktual & Inovatif.