Gubernur Sulut Lelang Jabatan, Satu Pejabat Pemprov Pilih Mundur

MetroRakyat.com I MANADO — Rencana perombakan ‘Kabinet Gubernur Olly Dondokambey-Wakil Gubernur Steven Kandouw’ di Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara menjadi buah bibir. Tak hanya kalangan pejabat dan pegawai negeri sipil di lingkungan Pemprov Sulut, para politisi, akademisi dan tokoh masyarakat pun ikut membicarakannya. Terlebih setelah satu pejabat memilih mengundurkan diri. Dia adalah Johanis Pelenewen yang mengambil jalan lengser dari kursi Kepala Dinas Peternakan Provinsi Sulut. Dia mengundurkan diri pada Selasa (17/5) lalu dan digantikan sementara oleh Arie Bororing, yang merupakan anak buahnya sendiri. “Saya merasa sudah cukup,” kata Johanis Pelenewen kala itu.
Kabar yang dihimpun, Minggu (22/5) menyebutkan, sejumlah bupati dan wali kota mempersilakan pejabatnya untuk ikut seleksi memperebutkan kursi kepala dinas di Pemprov Sulut. Sebab, seleksi jabatan di Pemprov Sulut ini terbuka untuk siapa saja, tidak harus pejabat dari lingkungan ‘Jalan 17 Agustus’ saja. “Jika ada yang ingin maju ke provinsi, saya persilakan,” kata Bupati Minahasa Utara, Vonny Panambunan. Di sisi lain, Vonny juga berharap ada pejabat provinsi yang berkarier di Minut. Vonny sendiri santer dikabarkan mengincar Sekkot Manado Harvey Sendoh.
Bupati Minahasa Jantje Wowiling Sajow juga mendorong pejabatMinahasa untuk bertarung di provinsi. “Saya ingin melihat pejabat Minahasa meniti karier di sana,” kata dia. Menurut dia, banyak pejabat Pemkab Minahasa yang layak berkarier di Pemprov Sulut. Catatan wartawan setempat terdapat beberapa nama pejabat potensial di Minahasa. Satu di antaranya Sekda Minahasa Jeffry Korengkeng. Korengkeng bukan orang baru di ‘Gedung Putih.” Ia pernah menjabat Kepala Inspektorat, Karo Hukum, Asisten 1 dan Kepala BKD. Pelaksana tugas Wali Kota Tomohon pun pernah dijabatnya. Di Minahasa, Korengkeng punya andil besar pada tertib administrasi yang membawa kabupaten tersebut meraih sejumlah penghargaan.
Jejak JWS diikuti Wali Kota Tomohon, Jimmy Eman. Dia mengaku punya daftar pejabat yang bakal mengikuti seleksi pansel provinsi. “Saya dorong itu,” ujar dia. Eman mengaku tak khawatir Tomohon kekurangan stok pejabatpasca hengkangnya sejumlah pejabat kunci. Salah satu pejabat yang diperkirakan tarung di provinsi adalah Arnold Poli yang sudah lima tahun menjabat Sekda Tomohon.
Peluang para pejabat daerah tergolong besar. Dalam beberapa kesempatan, Olly dan Steven mengemukakan kekecewaan mereka terhadap kinerja pejabat provinsi. Olly menyebut para pejabat yang ada ‘lamban’, sementara Steven bahkan marah besar saat mengetahui ada 15 SKPD di Pemprov Sulut yang tidak melaporkan kegiatan yang didanai APBN.
Saat dialog di markas Tribun Manado beberapa waktu lalu, Gubernur Olly mengaku memberi kesempatan kepada parapejabat untuk bekerja dengan menerjemahkan apa yang menjadi visi dan misinya. Sedang pejabat yang memasuki masa pensiun, diberi kesempatan untuk mempersiapkan pensiunnya. Di sisi lain, dia memberi kesempatan terbuka kepada siapa saja yang ingin masuk Pemprov Sulut dengan syarat harus lulus fit and propert test.
Gubernur Olly menyilakan para pejabat daerah untuk ikut lelang jabatan di Pemprov Sulut. “Silakan saja,” kata Olly. (Trib-Man/Aga).