DPC Gerindra Medan :”Relokasi Pedagang Sutomo Jangan Habiskan Uang Negara Saja”

DPC Gerindra Medan :”Relokasi Pedagang Sutomo Jangan Habiskan Uang Negara Saja”
Bagikan

Coba saja bayangkan 100 juta rupiah biaya operasional perharinya, hanya untuk menggusur pedagang kaki lima di jalan Sutomo Medan, kan fantastis dana tersebut… kan dana sebesar itu bisa dimanfaatkan buat beli lahan untuk lokasi jualan ?

MetroRakyat.com  I  MEDAN — Pemerintah Kota Medan berkomitmen tetap merelokasi seluruh pedagang dari Pasar Sutomo ke Pasar Induk di Kelurahan Lau Chi, Kecamatan Medan Tuntungan. Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin dituding tidak peka terhadap persoalan pedagang pasar Sutomo. Para pedagang pun tidak mengakui Eldin sebagai Wali Kota Medan. Ditengah hiruk pikuknya kota Medan dan dimasa pemerintahan Dzulmi Akhyar yang masih berusia beberapa bulan ini, masih ada yang  peka dengan  nasib para pedagang kaki lima kawasan Sutomo, yakni Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Kota Medan, Bobby Zulkarnaen. Bobby saat dikonfirmasi MetroRakyat.com menuturkan bahwa Pemko Medan selayaknya memberikan alternatif bagi para pedagang untuk lokasi berjualan. Politisi Gerindra tersebut berharap agar kedepan Pemko Medan mengedepankan komunikasi dan bukan aksi penggusuran paksa seperti yang dilakukan oleh aparat satuan polisi pamong praja dan kepolisian. “Kita harapkan pemko Medan mengedepankan komunikasilah, dan cari jalan atau strategi lainnya untuk memudahkan pedagang Sutomo bisa direlokasi dengan sebaik-baiknya. Karena kekerasan atau penggusuran tidak lagi lazim dilakukan pemko untuk mereka, kan pedagang itu juga adalah rakyat kota Medan ini”, ungkapnya.

Selain itu Bobby harapkan Pemko Medan dalam upaya penertiban agar jangan melakukan aksi arogan atau pemaksaan. DPC Gerindra juga sangat prihatin dengan nasib para pedagang Sutomo, sebagaimana jarak tempuh untuk melakukan transaksi jual beli ke  Kelurahan Lau Chi atau Pasar Induk jauh. “Kita tau bersama bahwa asal pedagang yang berjualan di pasar Sutomo banyak dari daerah lain dan bermukim di pasar Sutomo. Dan kalau mereka disuruh kesana, itukan terlalu jauh. Jika ingin lakukan penataan dengan baik, ada kalanya kalau Pemko Medan menitipkan para pedagang tersebut ke pasar-pasar penyanggah dibeberapa kecamatan yang dikelola oleh PD Pasar”, ungkapnya lagi.

Bobby juga merasa sangat kecewa dengan kinerja Pemko Medan yang masih tergolong prematur. Bukan tidak mempunyai alasan, Bobby memikirkan bahwa anggaran yang berjumlah 100 juta rupiah untuk operasional dalam penggusuran pedagang Sutomo terkesan tergelontor dengan sia-sia tanpa ada korelasi yang nyata. “Coba saja bayangkan 100 juta rupiah biaya operasional perharinya  hanya untuk menggusur pedagang kaki lima di jalan Sutomo , kan dana sebesar itu  pemko Medan bisa beli lahan untuk tempat para pedagang, kan sia-sia jadinya. Dana sebesar itu setiap kali dikeluarkan bisa untuk membeli lahan dan lokasi yang pantas buat para pedagang berjualan, dan dana itu bukannya uang mereka. Itu adalah uang Rakyat”, tandasnya.

Pedagang Sutomo Ancam Pemko

Seperti diberitakan sebelumya bahwa terjadinya aksi Demo akibat penggusuran pedagang Sutomo menimbulkan kecaman dari para pedagang. Tak ayal, Pemko Medan dituding sebagai Pemerintah yang tidak pro kepada rakyatnya.  Bahkan, para pedagang pun tidak mengakui Eldin sebagai Wali Kota Medan. “Sampai detik ini, kami para pedagang tidak mengaku Eldin sebagai Wali Kota. Sebab, seluruh kebijakannya tidak pro rakyat,” kata Indra, satu perwakilan pedagang, Senin (18/4/2016) siang. Indra mengatakan, rencana relokasi pedagang ini dilakukan sepihak oleh Pemko Medan. Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin tidak pernah mengundang pedagang untuk melakukan dialog.

“Program Pemko Medan ini tidak berdasarkan kesepakatan dengan pedagang. Itu dilakukan sepihak,” kata Indra sebgai koordinator aksi para pedagang Sutomo saat itu.

Pemko Komit Relokasi Pedagang Sutomo

Sebelumnya, dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi C DPRD Medan, Pemko Medan, PD Pasar dan perwakilan pedagang Pusat Pasar di ruang Komisi C, Rabu (24/2), sejumlah anggota dewan mendesak Pemko Medan merelokasi semua pedagang Pasar Sutomo ke Pasar Induk. Komisi C juga meminta agar Pemko Medan menjadwal kapan pelaksanaan relokasi.

Terkait desakan tersebut, Wakil Walikota Medan Akhyar Nasution menjawab “Soal Pasar Induk tetap kita jalankan, tidak ada langkah mundur,” Kamis (25/2). Bahkan diakui Akhyar, saat tinjauan dirinya bersama Walikota Dzulmi Eldin, Pemko Medan berencana membuat akses jalan menuju Pasar Induk. “Jadi kemarin kita ke sana untuk membuat jalan tembus menuju Pasar Induk, supaya lebih mudah aksesnya,” kata Akhyar. Akhyar menepis istilah penggusuran bagi pedagang yang masih ‘membandel’ berjualan ke Pasar Sutomo. “Tolong jangan dibilang penggusuran, akan tetapi kita hanya ingin menempatkan pedagang itu pada tempat yang layak. Jadi bukan digusur ya,” ucap mantan anggota DPRD Medan ini. (Peter/Nelson S/Imron S).

Redaksi Metro Rakyat

PT. Metro Rakyat Kreasi - Situs Berita Portal online - Berita Mendidik, Aktual & Inovatif.