Pengunjung Lapas Kelas IIA Pematangsiantar Keluhkan Pintu Kamar Mandi yang Rusak dan Harus Diganjal Batu

METRORAKYAT.COM, SIMALUNGUN – Pengunjung Lapas Kelas IIA Pematangsiantar mengeluh terkait pintu kamar mandi yang rusak pada bagian engsel/gerendel sehingga harus diganjal dengan batu supaya bisa tertutup rapat.
Keluhan itu disampaikan salah seorang pengunjung wanita LM (36) warga Pematang Bandar yang tidak tidak bersedia didokumentasikan yang saat itu sedang mengunjungi salah seorang kerabatnya yang menjadi warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Lapas Kelas IIA Pematangsiantar, Kamis (14/9/2023) sekira pukul 16.00 WIB.
Kepada kru media ini LM menyampikan keluhan dan rasa kesalnya. Dimana saat dirinya di dalam kamar mandi dan sedang buang air kecil tiba-tiba pintunya didorong oleh seorang pengunjung wanita lainnya sehingga terbuka setengah dan spontan membuat LM kaget dan berteriak kecil. Kondisi itu terjadi kemungkinan disebabkan karena pengunjung lainnya yang terdesak ingin buang air kecil (BAK).
“Kaget sama kesal aku bang nengok pintu kamar mandi itu. Masak harus diganjal sama batu biar bisa tertutup,” sebutnya.
Lanjutnya, “kalau ditengok dari luar nampak mewah kali gedung lapas ini. Ternyata kamar mandinya pun bobrok,” pungkas LM sambil permisi pulang kepada kru media ini.
Saat kru media mencoba menilik ke dalam kamar mandi benar saja kondisinya persis seperti yang diungkapkan LM. Bahkan dari amatan langsung bukan hanya kamar mandi wanita saja yang kondisinya tanpa engsel dan harus diganjal batu tapi kamar mandi untuk pria juga mengalami hal yang sama. Dan beruntung insiden kecil itu tidak berlanjut karena wanita yang mendorong pintu kamar mandi tersebut langsung meminta maaf.
Dan untuk melengkapi data sekaligus melihat kecermatan M. Pitra Jaya Saragih selaku Kalapas atau penanggungjawab penuh pada Lapas Kelas IIA Pematangsiantar terkait sarana dan prasarana yang ada di dalamnya, kru media coba kembali melakukan investigasi dan cros chek ke lapangan dengan melihat kembali secara langsung kamar mandi yang dimaksud pada Selasa (19/9/2023) sekira pukul 14.51 WIB benar saja kondisinya masih sama seperti saat keluhan pengunjung pada Kamis (14/9/2023) lalu.
Terkait hal tersebut, Kalapas Kelas IIA Pematangsiantar M. Pitra Jaya Saragih yang dikonfirmasi lewat pesan singkat WhatsApp pada Selasa (19/9/2023) sekira pukul 16.12 WIB sembari mengirimkan foto-foto kamar mandi pengunjung yang rusak dan harus diganjal batu supaya bisa terkunci dari dalam juga keluhan pengunjung sekira pukul 16.21 WIB membalas, “Makasih infonya.
Segera kita perbaiki”. Sambil menyebutkan, “Dan harusnya pengunjung bs menyampaikan keluhannya kepada petugas kita yg melayani di bagian depan. Dan trims unt partisipasinya menyampaikan aspirasi dari pengguna layanan”, pungkasnya mengutip isi balasan Kalapas M. Pitra Jaya Saragih.
Sementara Sahala Manurung, SH ketua DPP LSM LEPASKAN (Lembaga Pengawasan dan Kepelaporan Aset Negara) yang dimintai tanggapannya Selasa sore (19/9/2023) di warung kopi Jalan Medan menyampaikan sangat menyayangkan peristiwa itu (miss komunikasi kecil sesama pengunjunhg). Walaupun terkesan sepele tapi efeknya bisa besar. Dan wajar pengunjung yang pertama masuk kamar mandi merasa kesal dan protes. Karena kenyamannya terganggu. Seandainya gerendel/engsel atau penguncinya bagus tentu hal tersebut tidak terjadi,” tutur Sahala Manurung.
Ungkap Sahala, “Dalam hal ini kita bisa menilai kinerja M. Pitra Jaya Saragih yang sangat lemah dalam hal pengawasan. Kemungkinan dirinya hanya bekerja dari balik meja atau dari ruangannya saja tanpa pernah berkeliling melihat situasi lingkungan sekitar lapas,” tambahnya.
“Atau bisa jadi memang kinerja anak buahnya yang gak beres di lapangan. Tapi dalam hal ini apapun yang terjadi semua itu tetap tanggung jawab Pitra Jaya Saragih selaku pimpinan. Dalam hal ini nantinya kita juga berhak mempertanyakan kemana dana perawatan sarana dan prasarana (sarpras) gedung lapas Kelas IIA Pematangsiantar. Sebab kuat dugaan pintu-pintu kamar mandi yang lain bisa jadi seperti itu. Karena yang tampak di luar saja seperti itu. Apalagi yang di dalam. Dan terkait tanggapan Kalapas yang meminta seharusnya pengunjung yang menyampaikan langsung kepada petugas layanan yang ada di depan, Sahala menyebut ga semua pengunjung mengerti dan ga semua pengunjung juga berani berbicara dan menyampaikan langsung ke petugas. Tingkat keberanian dan mental orang kan beda-beda. Jangan disamakan,” tambahnya.
“Ini patut menjadi perhatian publik lewat Kakanwil Kemenkum HAM Sumut Imam Suyudi melalui Kadivpas Rudi Fernando Sianturi agar mulai mengevaluasi kinerja Kalapas Kelas IIA Pematangsiantar M. Pitra Jaya Saragih. Sembari mengharapkan agar kamar mandi tersebut segera diperbaiki. Sebab kalau hal itu dibiarkan terus bisa menciptakan suasana yang tidak kondusif khususnya bagi pengunjung,”pungkas Sahala Manurung, SH.(MR/MBPS)