Anggota Komisi C DPRD Kota Medan, Mulia Asri Rambe: Pemko Harus Mampu Benahi Pasar Induk Lauchi Agar Lebih Diminati Masyarakat

Anggota Komisi C DPRD Kota Medan, Mulia Asri Rambe: Pemko Harus Mampu Benahi Pasar Induk Lauchi Agar Lebih Diminati Masyarakat
Bagikan

METRORAKYAT.COM | MEDAN – Pemerintah Kota Medan didorong untuk mengevaluasi dan mengkaji kembali pengembangan kawasan Pasar Induk Laucih, Kecamatan Medan Tuntungan dalam rangka meningkatkan antusiasme pedagang dan konsumen berbelanja di pasar tersebut.

“Persoalan ini sebenarnya sederhana sekali. Kemungkinan ada harapan dan keinginan pedagang di sana, yang sampai kini belum mampu dipenuhi Pemko. Sehingga menurut mereka, dengan belum terpenuhinya keinginan itu minat pembeli sangat berkurang berbelanja di tempat tersebut,” kata Anggota Komisi C DPRD Medan, Mulia Asri Rambe, baru-baru ini.

Hal itu ia sikapi lantaran saat ini banyak pedagang Pasar Induk migrasi ke kawasan Medan Megapolitan Trade Centre (MMTC) di Jl. Wiliem Iskandar/Pancing Medan. “Sehingga mereka jadi berani mengadu nasib lagi ke tempat di luar dari Pasar Induk Laucih,” imbuh pria yang akrab disapa Bayek itu.

Bayek menyarankan, kiranya Pemko Medan segera mencari tahu solusi percepatan pembangunan termasuk infrastruktur di kawasan tersebut, sehingga konsumen atau masyarakat berkeinginan berbelanja di Pasar Induk Laucih. “Intinya memang perlu kajian lagi dari Pemko Medan sehingga tidak salah langkah, apalagi dana sudah banyak dikucurkan untuk itu tetapi tidak tepat sasaran, tentu kasihan pedagang dan juga pemerintahnya,” katanya.

Menurut politisi Partai Golkar ini, perlu ada upaya duduk bersama lagi antara pedagang dan Pemko Medan dalam hal menyelaraskan pembangunan terhadap kawasan Pasar Induk Laucih. Termasuk bagaimana cara meningkatkan segala fasilitas pendukung, agar pedagang nyaman berjualan dan masyarakat senang berbelanja ke sana.

“Terkadang persoalan ini harus dialami dulu dan terjadi ditengah jalan. Dulu kajiannya di awal belum dialami, tapi bisa berubah ditengah jalan karena perubahan di lapangan. Jadi mesti intenslah komunikasi antarpihak terkait dalam hal ini. Pemko pun harus jelaskan kepada seluruh pedagang di mana saja kendala yang dialami selama ini,” pungkasnya.

Tidak Menurun

Terpisah, Direktur Operasional PD Pasar Kota Medan Yohny Anwar menjelaskan tidak ada penurunan signifikan dari sisi omzet pihaknya terkait perpindahan banyak pedagang Pasar Induk ke kawasan MMTC. “Sekarang memang menjadi tugas kami untuk menyiapkan tempat berjualan yang laik kepada pedagang, namun kalau kita hitung kerugian tidak bisa kita hitung karena pasar tersebut masih beroperasi,” katanya.

Apalagi, dia menyebutkan, kebanyakan pedagang yang berjualan di Pasar Induk punya segmentasi tersendiri. Artinya mayoritas segmentasi di sana adalah grosir bukan eceran. “Dibilang sepi pun tidak juga, tetap ramai di sana. Tapi memang panen buah dan sayuran kan tidak setiap saat. Ada kadang waktu-waktunya. Begitupun pembelinya juga ada dari Batam dan umumnya partai besar,” ungkap Yohny.

Omset Pasar Induk diklaim Yohny masih stabil. Meski banyak pedagang sudah migrasi ke MMTC, mereka masih tetap membayar kewajiban seperti retribusi jaga malam, kebersihan dan lainnya. “Saya tidak bisa rincikan berapa pendapatan kita di pasar tersebut. Namun sebagai gambaran, untuk satu hari gak kemana bisa dihimpun hampir Rp100 juta. Jadi memang luar biasa omzet kita dari pasar tersebut,” katanya.

Karena itu, pihaknya berharap sejumlah kendala yang membuat kurang bergairahnya Pasar Induk dapat teratasi dalam waktu dekat. Seperti masalah akses jalan, penerangan dan fasilitas pendukung lainnya. “Kami juga berencana membangun sarana pendukung lainnya, seperti area parkir yang luas, penerangan jalan yang memang kita anggap masih kurang sehingga suasana di sana tampak sepi dan seram,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Perusahaan Daerah (PD) Pasar Kota Medan akan coba merayu pedagang Pasar Induk Laucih, Kecamatan Medan Tuntungan agar kembali mau berjualan di lokasi tersebut. Upaya itu dilakukan, mengingat sudah hampir separuh pedagang Pasar Induk ‘angkat kaki’ dari sana dan berpindah jualan ke

“Memang betul, bahwa pedagang di sana banyak keluar lantaran sarana dan fasilitas pendukung tak kunjung kita lengkapi. Harapan kita, ketika semua masalah (sarana pendukung, Red) itu selesai mereka mau kembali lagi,” ujar Direktur Utama PD Pasar Kota Medan, Rusdi Sinuraya, Selasa (23/1).

PD Pasar Medan sudah menyiasati langkah agar pedagang mau kembali berjualan di Pasar Induk Laucih. Dengan cara memberi harga kios murah dan bersifat permanen. “Ya, kita kasih harga murah, harga pemerintah. Kalau di sana (MMTC) harga sewa kios per tahun Rp18 juta, di Pasar Induk Rp18 juta untuk selamanya. Kita berikan harga termurah khusus pedagang, bukan ‘pedagang berdasi’,” terangnya.(MR/Siti)

Redaksi Metro Rakyat

PT. Metro Rakyat Kreasi - Situs Berita Portal online - Berita Mendidik, Aktual & Inovatif.