Peringatan Waisak di Candi Borobudur, Wapres JK Bicara Bhinneka Tunggal Ika
MetroRakyat.com I JAKARTA – Wakil Presiden Jusuf Kalla mengucapkan selamat Hari Raya Waisak kepada Umat Buddha. JK juga menyampaikan pentingnya saling menghormati dan ber-Bhinneka Tunggal Ika sebagai sesama anak bangsa.
“Selamat Hari Raya Waisak. Pada dasarnya sesama manusia kesatuan persaudaraan dan kebahagiaan bersama tentu menjadi tujuan kita semua,” kata JK mengawali amanatnya dalam peringatan Hari Raya Umat Buddha Tri Suci Waisak di pelataran Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (21/5/2016).
JK menyampaikan Indonesia sebagai bangsa yang besar tentu bangga pada masyarakatnya. Selain itu, Indonesia juga punya tekad Bhinneka Tunggal Ika yang menyatukan semua perbedaan yang ada.
“Kita jalankan itu dengan harmonis di negeri yang besar ini. Kita berada di sini, di tengah-tengah masyarakat beragama dan tetap memelihara Candi Borobudur dengan baik oleh seluruh masyarakat tanpa memandang agamanya. Itu Indonesia yang saling menghormati,” ucapnya.
JK menuturkan, Indonesia saat ini mengalami masa yang membutuhkan kerja sama kuat seluruh elemen bangsa. Menurut JK, rasa persatuan harus ditingkatkan dalam menghadapi berbagai masalah seperti konflik, ekonomi dan kesejahteraaan yang terjadi dewasa ini.
“Dan hanya persatauan dan kerjasama yang kuat antar masyarakat, apapun agamanya, akan menjadi tonggak penting kemajuan bangsa ini,” ujarnya.
Dalam amanatnya itu, JK juga menyinggung soal Candi Borobudur yang merupakan warisan nasional. Borobudur juga menjadi kebanggaan dan dipelihara oleh setiap warga dan menjadi kehormatan bersama.
“Terima kasih kepada seluruh tokoh dan masyarakat Buddha, khususnya yang hadir malam ini. Yang telah memajukan bangsa ini dengan cinta kasih. Cinta kasih harus dari lubuk hati paling dalam dari kita. Cinta kasih tulus saling mendukung untuk kemajuan yang satu untuk bangsa ini”
JK mengakui bahwa di dalam masyarakat yang majemuk tentu ada perbedaan pandangan. JK mengimbau kepada semua untuk menjadikan pandangan-pandangan itu menjadi modal yang kuat untuk memajukan bangsa. Sebab Indonesia membutuhkan sumbangan pikiran dan kerja keras baik di bidang ekonomi, sosial atau pun keagamaan.
“Kemudian membuktikan bahwa bangsa besar harus dengan cinta kasih menuju persatuannya. Sekali lagi saya ucapkan selamat Hari Raya Waisak ini. Bukan hanya kita peringati, tetapi bagaimana menghayatinya, bagaimana falsafah tujuan beragama kita laksanakan dengan baik,” urainya.
“Apabila kita melakukan hal itu maka Indonesia negeri yang besar ini akan penuh kedamaian dan persaudaraan yang tercipta tadi,” tutupnya.(DTC/aga)