MetroRakyat.com I SIBOLGA – Meski peringatan Hari Kebangkiatn Nasional (Harkitnas) sudah berlalu 20 Mei lalu, namun momentumnya masih saja diperingati oleh kalangan masyarakat. Kali ini peringatan disertai dengan penolakan terhadap munculnya kembali isu komunisme di tanah air.
Pemuda di Kota Sibolga, Sumatera Utara (Sumut) memperingati Harkitnas dengan menggelar teater dengan menampilkan perlawanan terhadap simbol Partai Komunis Indonesia (PKI).
Pada teater itu puluhan pemuda memperagakan sebagai kumpulan massa menampilkan membakar semua stiker, spanduk dan baju bergambar palu arit. Sementra beberapa orang pemuda lainnya yang memerankan diri sebagai orang PKI pun mendapatkan tindakan penggayangan atas sikap mereka yang masih menyebarkan paham komunis di tanah air. “Serang, ganyang,” begitu sepenggal dialog yang ditampilkannya.
Pertunjukan itu yang berlangsung di Lapangan Simare-mare Sibolga, Jumat (20/5) itu dihadiri oleh Walikota Sibolga, Syarfi Hutauruk dan sejumlah pejabat teras di kota tersebut.
Walikota Sibolga Syarfi Hutauruk mengatakan, akhir-akhir ini negara ini dikejutkan dengan munculnya berita-berita timbulnya kebanggaan pemuda memakai simbol-simbol komunis, yakni palu arit. “Ini sangat melukai hati dan perasaan masyarakat Indonesia. Kemudian ini menjadi trauma bagi negeri ini,” kata Syarfi, Sabtu (21/5).
Dia memyebutkan, langkah dalam menangkal masuknya paham komunis ke Sibolga, maupun ke Indonesia dengan memperkuat keimanan dan ketaqwaan para generasi muda. Kalangan muda pun dibiasakan dengan berkegiatan yang membangkitkan akar budaya sendiri.
Dengan cara demikian dapat meningkatkan semangat persatuan dan kebersamaan di Kota Sibolga. “Dan, dengan melalui kegiatan formal pendidikan dan kegiatan informal di organisasi kepemudaan juga bisa menangkal masuknya paham komunis tersebut,” ujarnya. (ts/mis/iil/JPG)