ABG Asal Nias Barat Mengaku Kabur Ke Sibolga Karena Di Paksa Nikah

MetroRakyat.com | SIBOLGA – Seorang perempuan baru gede (ABG) bernama Febi Giawa, berusia 12 tahun, menyatakan nekad kabur dari kampungnya Desa Lahagu, Kabupaten Nias Barat ke Kota Sibolga. Alasannya kabur karena menolak dinikahkan kepada seorang pria berusia 28 tahun, oleh bibinya. “Aku kabur karena tidak mau dinikahkan oleh bibiku. Aku kan masih kecil,” ujar Febi Giawa saat disambangi wartawan di tepi Jalan Sisingamangaraja Kota Sibolga, tepatnya di sebelah Bank BTN, Rabu (18/5).
Febi mengaku tiba di Sibolga dengan menaiki KMP Belanak pada Senin (16/5) pagi. Dari kampung Febi tak sendirian, dia membawa seorang adiknya yang masih berusia 4 tahun.
Dijemput oleh Pria yang Dijodohkan Kepadanya
Saat tiba di Pelabuhan Sambas Kota Sibolga, Febi dijemput oleh seorang pria yang sebelumnya tidak dikenalnya. Tapi pria itu mengaku bermarga Ndraha. Febi dan adiknya kemudian dibawa pria itu ke rumahnya di Kelurahan Kalangan, Kecamatan Pandan, Tapanuli Tengah. Mengejutkan! Ternyata belakangan Febi mengetahui bahwa pria itu adalah orang yang dijodohkan atau yang akan dinikahkan oleh bibinya kepadanya. “Sampai di rumahnya, rupanya dia itu orang yang mau dijodohkan sama aku. Aku ikut saja dengannya dari pelabuhan karena aku tidak tahu tempat ini (Kota Sibolga),” timpal Febi pula. Di rumah pria itu, Febi pun mengaku sempat hendak digagahi olehnya. Dia coba dirayu dengan dalih toh mereka bakal menjadi suami istri. “Tapi aku gak mau. Katanya aku sudah dibelinya Rp5 juta, uangnya sudah dikasih sama bibiku yang di kampung,” ujarnya.
Kerap Disiksa Bibinya
Pengakuan Febi Giawa belum habis. Selain karena menolak dinikahkan dini, ia kabur dari kampung juga karena merasa tidak tahan lagi dengan siksaan bibinya. Katanya dia sering dipukuli dan ditampar. “Aku sering dipukuli. Setiap hari aku dipaksa kerja di kebunnya, dan sehari hanya sekali diberi makan,” aku Febi pula,padahal dulu bibi saya itu janji akan menyekolahkan.
Febi Ingin ke Pekanbaru
Benar tidaknya pengakuan Febi Giawa itu, tapi ia kembali mengaku bahwa ia dan adik kecilnya itu nekad kabur lagi dari rumah pria tersebut pada Rabu (18/5) pagi tadi. Alasannya, Febi takut akan keselamatannya dan adiknya kalau terus tinggal di rumah itu. Alhasil Febi dan adiknya sempat terlantar di sebuah loket bus penumpang umum tujuan Pekanbaru yang ada di jalan Sisingamangaraja Sibolga, tepatnya di sebelah Bank BTN. “Kami mau ke Pekanbaru. Orangtuaku berkerja di perkebunan kelapa sawit di sana,” kata Febi. Tapi kemudian Febi dan adiknya dibawa untuk diamankan oleh W Warisi, Sekretaris Himpunan Masyarakat Nias Indonesia (HIMNI) Kota Sibolga. Rencananya pengakuan Febi itu akan ditelusuri kebenarannya, termasuk mengklarifikasinya kepada pria yang disebut-sebut bermarga Ndraha yang tinggal di Kelurahan Kalangan, Kecamatan Pandan, Tapanuli Tengah tersebut. HIMNI juga berencana menyampaikan masalah remaja baru gede ini ke pihak kepolisian, supaya didapati titik terang. (Telambanua).