Seminar Pedagang dan Mitra Kerja Bank Menghadapi MEA Tetaplah Semangat Walau Tantangan Datang Silih Berganti

Seminar Pedagang dan Mitra Kerja Bank Menghadapi MEA Tetaplah Semangat Walau Tantangan Datang Silih Berganti

MetroRakyat.com | MEDAN – Pedagang Kaki Lima merupakan aset nasional karena telah mampu membuktikan diri pada tahun 1997  bertahan dari badai krisis ekonomi yang menerpa Indonesia dan mampu memberi kontribusi kepada pemerintah melalui PAD.

Pada masa itu para pengusaha yang mendapat fasilitas kredit dari pemerintah banyak yang bermasalah seperti kredit macet , sehingga banyak yang berhadapan dengan hokum bahkan ada yang melarikan diri akibat kredit macet tersebut.

Demikian dikatakan Ketua Panitia Seminar sekaligus ketua FPKL (Forum Pedagang Pasar Kaki Lima Kota Medan), AP Luat Siahaan pada acara seminar pedagang dan mitra kerja Bank dalam rangka menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi Asean), Minggu (10/4) di Aula Martabe Lt II Kantor Gubsu, Jalan Diponegoro No 30 Medan.

Lebih lanjut AP Luat Siahaan mengatakan, bahwa pedagang kaki lima selama ini sudah terlibat membantu program pemerintah yaitu membasmi buta huruf dengan menyekolahkan anaknya setinggi-tingginya. Dengan Motto “Anak kon Hi Do Hamoraon Di Au” yang artinya anak adalah kekayaan untuk itu wajib disekolahkan setinmggi-tingginya.

Luat mengatakan, walau pedagang selama melakukan pekerjaannya setiap hari diterpa hujan dan terik matahari, namun mereka tetap semangat pantang menyerah demi suatu cita-cita mulia menyekolahkan anak-anaknya hingga perguruan tinggi.

Pada kesempatan itu Luat Siahaan menghimbau pemerintah Kota Medan dan Pemprovsu untuk membina dan mengarahkan pedagang kaki lima bukan untuk selalu ditakut-takuti dengan penggusuran.

Namun, diharapkan para pedagang dapat ditempakan di lokasi yang sesuai tanpa mengganggu aktivitas masyarakat umum.

Sementara itu Gubsu HT Tengku Erry Nuradi dalam sambutan yang dibacakan Staf Ahli Gubsu Bidang Ekonomi SDA dan Keuangan, Ir Riadil A Lubis MSi Pemprovsu menyambut baik pelaksanaan seminar sebagai wadah urun rembuk untuk meningkatkan koordinasi dan sinergitas antara pemerintah, masyarakat dan stakeholder.

Gubsu mengatakan pedagang merupakan pilar penyokong perekonomian bangsa khususnya dalam menghadapi MEA.

MEA akan menjadi tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia sekaligus sebagai harapan akan prospek dan peluang bagi kerjasama ekonomi antar kawasan dalam skala yang lebih luas, melalui integrasi ekonomi regional kawasan asia tenggara.

“Saya memandang kegiatan seminar pedagan dan mitra kerja bank yang dilaksanakan FPKL Kota Medan ini sangat relevan dan bernilai strategis dalam upaya meningkatkan kualitas SDM pedagang,” katanya.

Pada sesi seminar dengan narasumber dari Kejatisu diwakili Ibrahim Ali SH, MH menyampaikan regulasi hukum dalam era MEA. Dia mengatakan MEA adalah suatu bentuk integrasi Ekonomi Asean yaitu system perdagangan bebas antara Negara-negara ASEAN untuk menjadikan kawasan Asean yang lebih stabil dan maju.

Lebih lanjut dikatakan, tjuan dibentuknya MEA untuk menciptakan pasar tunggal dengan konsep “free flow” dimana barang, jasa, investasi dan modal bergerak bebas di wilayah Asean.

Namun apakah semua Negara-negara Asean memiliki kemampuan yang sama untuk bersaing?. Maka melalui implementasi kebijakan dan hokum persaingan usaha akan sangat dibutuhkan untuk menghadapi pasar.

Konsekuansi dari terbukanya pasar akan muncul persingan baru dan berpotensi kepada tersentuhnya pelaku usaha Indonesia dengan hukum persaingan Negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.

Untuk itu dia mengatakan bahwa aspek hukum memegang peranan penting dalam pelaksanaan MEA karena erat kaitannya dengan proses perizinan dan proses hukum lainnya.

Sementara dari pihak KR5 Sumatera/ Otoritas Jasa Keuangan (OJK), mengatakan selamat dan sukses atas pelaksanaan seminar pedagang dan mitra kerja bank, semoga para pedagang mendapat pengetahuan baru dari seminar tersebut terutama dalam menghadapi MEA.

Sebelumnya acara seminar yang dihadiri 600 orang pedagang se Kota Medan diawali dengan upacara nasinal engan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipimpin Noni Elni Octavia Gea dan pembawa acara Murni Ostianti br Sitanggang.Doa dipimpin  Ihsan Irbah Kusuma.

Seminar yang berlangsung dengan serius namun santai tersebut diselingi dengan pengundian hadiah lucky draw yang menarik seperti Tv, kulkas, megiccom, rice scocer,kompor gas dll.

Ketua Panitia mengatakan kepada seluruh peserta seminar akan memperoleh sertifikat dan dapat diambil di kantor FPKL Kota Medan Jalan Bulan No 15 Medan.(red)

Redaksi Metro Rakyat

PT. Metro Rakyat Kreasi - Situs Berita Portal online - Berita Mendidik, Aktual & Inovatif.