Bangkit Sitepu, Tokoh Pemuda Sumut : “Negara Indonesia Bukan Negara Islam, Tetapi Negara Pancasila”.

Bangkit Sitepu, Tokoh Pemuda Sumut : “Negara Indonesia Bukan Negara Islam, Tetapi Negara Pancasila”.
Bagikan

MetroRakyat.com  I  MEDAN — Kuliner atau masakan babi panggang adalah makanan khas orang suku Karo di daratan Sumatera Utara sana. Dan kalau tidak salah ini masuk dalam kategori makanan adat yg sering tersaji dalam banyak ritual adat suku Karo (yang beragama non Islam). FPI (Front Pembela Islam) mungkin tidak tahu menyangkut soal adat dan budaya Orang Karo bisa sangat sensitif bila hal ini diganggu. Bila FPI yg notabene beradat Arab mengusiknya dikhawatirkan akan terjadi bentrokan besar antara FPI dan warga Karo. Masyarakat BATAK terkusus masyarakat Karo merasa sangat terhina dan dilecehkan oleh salah satu ormas ke agamaan yang beberapa waktu lalu melakukan unjuk rasa menuntut BPK ditutup.  Sejumlah ormas Islam, termasuk Front Pembela Islam (FPI), akan menutup paksa rumah makan Babi Panggang Karo (BPK) di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Medan-Lubukpakam, Sumatera Utara. Ancaman FPI cs ini dilancarkan jika Pemkab Deliserdang tidak mengindahkan tuntutan mereka agar rumah makan non-halal tersebut ditutup. Mereka berdalih Peraturan Bupati Deliserdang Nomor 68 Tahun 2016 tentang Penataan Kawasan Perkotaan Kecamatan Lubukpakam sebagai Ibu Kota Kabupaten Deliserdang, telah mengatur Jalinsum hanya diperbolehkan untuk restoran dan atau rumah makan dengan spesifikasi halal,  Jumat (22/7) sore. 

Demo FPI Cs di depan Kantor Pemkab Deliserdang/Facebook

Salah seorang tokoh Pemuda Karo atau Sumut dan sekaligus Fungsionaris Organisasi Kelompok Pemuda (Pemuda Pancasila), Bangkit Sitepu mengatakan bahwa aksi demonstrasi yang digelar FPI adalah berlebihan. “Selagi tidak ada aturan dari Pemerintah yang melarang rumah makan BPK (Babi Panggang Karo)  beroperasi, maka FPI sebagai elemen masyarakat juga harus memahami dan tidak arogan, atau saja main hakim sendiri dalam aksi pelarangan apalagi pemboikotan terhadap orang Karo dalam berusaha atau cari makan”, ungkapnya. Bangkit menegaskan tidak akan tinggal diam saja,  terkait ulah FPI yang ditengarai menjadi biang keladi bilamana terjadi aksi anarkisme yang tidak diharapkan. Deli Serdang itu mayoritas Suku Karo dan terdiri dari berbagai banyak kepercayaan atau agama, dan selama ini masih akur dan tenteram, jadi FPI diharapkan memahami bahwa menjaga keutuhan NKRI yakni menjaga sikap untuk saling menghargai antara sesama umat manusia walaupun berbeda suku, agama maupun ras atau golongannya. “FPI jangan bawa masalah ini menjadi-jadi, karena Indonesia bukanlah negara Islam namun negara Pancasila, dan FPI adalah organisasi yang seharusnya membawa ketenangan dan kedamaian karena membawa nama agama”, ungkap Politisi Partai Hati Nurani Rakyat itu. 

Sebelumnya diberitakan  ratusan anggota massa dari berbagai Organisasi Masyarakat (Ormas) melakukan unjuk rasa di Kantor Bupati Deliserdang pada, Jumat (22/7) sore. Hasil pantauan wartawan, massa awalnya berkumpul di Masjid Shuluhiyah, Paluh Kemiri, Kecamatan Lubuk Pakam, tak jauh dari RS Medistra seusai melaksanakan Shalat Jumat. Setelah jumlah mereka sesuai yang ditargetkan, pendemo dipimpin Al Ustadz Al Hafizh, H Azanul Shauty SHI & Al Ustadz, H Ibnu Hajar SSos MPd, menggiring massa ke Kantor Bupati Deli Serdang. Dalam orasinya, ratusan muslimin ini menuntut agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deliserdang menutup rumah makan Babi Panggang Karo (BPK) yang berada di sekitar kantor Bupati Deliserdang maupun di Jalinsum. Dalam aksinya, ratusan massa ini memberikan waktu selama 3 hari ke depan agar Pemkab Deliserdang menutup rumah makan BPK di sekitar kantor Bupati Deliserdang dan Jalinsum. Ratusan warga ini pun mengancam akan menutup paksa jika Pemkab Deliserdang tidak menutup rumah makan BPK tersebut. “Kami menuntut agar restoran BPK ditutup atau kami akan bertindak,” teriak massa. Setelah melakukan aksi di depan kantor Bupati Deliserdang, selanjutnya massa ini melanjutkan aksi di Kantor DPRD Deliserdang. Aksi demo ini dikawal ketat petugas Sat Pol PP dan kepolisian. (MR/Red)

Redaksi Metro Rakyat

PT. Metro Rakyat Kreasi - Situs Berita Portal online - Berita Mendidik, Aktual & Inovatif.