Cuaca Ekstrim, Warga Desa Bagan Kuala Kecamatan Tanjung Beringin Takut Musibah Terulang Lagi

Cuaca Ekstrim, Warga Desa Bagan Kuala Kecamatan Tanjung Beringin Takut Musibah Terulang Lagi
Bagikan

METRORAKYAT.COM, SERGAI – Cuaca ekstrim dan fenomena alam yang melanda beberapa daerah yang ada di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Indonesia, dapat berdampak dan mengakibatkan banjir pesisir termasuk daerah pesisir yang ada di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai).

Seperti daerah pesisir di Kecamatan Pantai Cermin, Perbaungan, Teluk Mengkudu, Bandar Khalifah dan Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Sergai.

Daerah pesisir Kecamatan Tanjung Beringin seperti Desa Bagan Kuala juga menjadi salah satu yang rawan terhadap cuaca ekstrim. Karena setiap cuaca ekstrim ataupun fenomena alam, masyarakat sangat khawatir akan terjadinya banjir rob seperti yang baru-baru ini melanda permukiman warga.

Akibat gelombang tinggi atau cuaca ekstrim bahkan jika banjir rob terjadi, permukiman warga pesisir Desa Bagan Kuala bisa dikatakan menjadi langganan merasakan dampaknya.

Baru saja tiga bulan lalu banjir rob akibat cuaca ekstrim yang melanda pada bulan September 2024 kemarin, membuat warga menjadi trauma jika ada gelombang pasang air laut dan angin kencang.

Sebab, rata-rata permukiman rumah warga khususnya di pinggiran pantai pesisir Desa Bagan Kuala itu akan merasa ketakutan untuk tidur nyenyak pada malam hari.

“Biasanya air pasang terjadi pada tengah malam sekitar pukul 02.00 Wib dan 03.00 Wib. Makanya warga merasa taruma dan ketakutan tidur malam hari,” terang Safril, Kepala Desa Bagan Kuala, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Sergai kepada awak media saat bincang-bincang di Pantai Merdeka Kampung Kito, Jumat (29/11/2024).

Disampaikan Safril, seperti adanya peringatan dini banjir pesisir (rob) yang salah satu isinya, masyarakat pesisir pantai dihimbau waspada adanya fenomena banjir pesisir (rob) yang diprediksi berpotensi terjadi tanggal 28 November 05 Desember 2024.

Untuk mengantisipasi dampak tersebut, kami pihak Pemerintah Desa Bagan Kuala bersama masyarakat berupaya membuat benteng atau semacamnya dengan bambu seadanya dan goni berisikan pasir, agar permukiman rumah warga tidak langsung dihantam ombak.

Akan tetapi lanjutnya, upaya ini juga tidak menjamin sepenuhnya menaham ombak, dan bisa saja akan terjadi hal yang sama seperti bulan kemarin.

“Untuk itu masyarakat agar selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi, takutnya terjadi lagi banjir rob seperti sebelumnya,” bilang Safril.

Tempat terpisah, ternyata bukan hanya di desa pesisir saja, akibat tingginya intensitas curah hujan sedang hingga lebat selama satu pekan serta meluapnya Sungai Bedagai berdampak banjir di permukiman rumah warga.

Salah satunya yang terjadi di Kecamatan Sei Rampah dan Desa Pekan Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Sergai diperkirakan air sudah hampir satu meter.

Fitra salah seorang petani warga Dusun II Kelapa Sawit Desa Pekan Tanjung Beringin menuturkan, banjir sudah hampir merata melanda permukiman warga hingga jalan.

“Kami berharap agar kiranya ada solusi dari Pemkab Sergai untuk kami para petani di Dusun II Kelapa Sawit Desa Pekan Tanjung Beringin, karena semenjak normalisasi Sungai Rampah, wilayah kami mudah sekali terdampak banjir. Dilanda hujan sedikit saja areal pertanian langsung banjir, jadi mohon solusi dari pihak terkait. Kita juga berharap normalisasi sungai dapat dilakukan merata, karena perekonomian masyarakat di sini semata-mata bersumber dari pertanian,” terangnya.

Ia menyampaikan, untuk saat ini ada sekitar 50 hektar areal pertanian siap tanam yang terdampak, dan tentunya banyak petani di Dusun II Kelapa Sawit Desa Pekan Tanjung Beringin yang menderita kerugian.

“Saat panen bulan Oktober kemaren juga terjadi banjir, sehingga harga gabah jadi anjlok di akibatkan banjir,” ungkapnya. (MR/AS)

Metro Rakyat News