Gema Langkat Minta Plt. Bupati Langkat Copot Kadis Distanpangan
METRORAKYAT.COM, LANGKAT – Gerakan Mahasiswa Kabupaten Langkat (Gema-Langkat) meminta Plt.Bupati Langkat, H.Syahafandin, SH untuk mengevaluasi dan mencopot Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Langkat. Hal ini disampaikan Ketua Gema Langkat, Silvy Ramadani didampingi Sekretaris M.Yusuf dan Wakil Sekretaris Riska Ulina (Kamis, 22 Desember 2022) seusai kegiatan Diskusi terbatas, 20 Tahun Gema-Langkat, Konsolidasi dan Revitalisasi Organisasi yang Progresif, di Stabat.
Menurut Silvy, ada tiga hal yang mendasari agar Kepala Distan Pangan Langkat diganti, yang pertama, Kepala Dinas tidak mampu mengkonsolidasikan bawahannya untuk bekerja dengan sebaik baiknya sehingga harga Pupuk bersubsidi di kabupaten Langkat yang dipasarkan oleh kios diatas harga HET. Petani yang berhak tidak dapat memperoleh pupuk Urea bersubsidi di harga 112.500/Sak.
Pupuk Bersubsidi sasarannya adalah petani yang tercantum dalam sistem eRDKK. Termasuk jumlah pupuk yang diusulkan. Yang menjadi masalah, petani yang tidak tercantum dalam sistem eRDKK juga menuntut mendapatkan pupuk subsidi. Padahal pupuk subsidi hanya diberikan kepada petani yang tergabung dalam kelompok tani dan sudah menyusun RDKK tahun sebelumnya, dan selanjutnya dituangkan dalam sistem eRDK dan sampai hari ini kami menilai Kepala Dinas Pertanian Gagal menghidupkan Kelompok Tani agar dapat masuk dalam e-RDKK dan melakukan kontrol Harga Sesuai HET dengan Kartu Tani.
“Kita siap berdiskusi untuk hal ini dan kami meminta Dinas Pertanian untuk tunjukkan pada kami kios mana yang jual pupuk bersubsidi di kabupaten Langkat sesuai HET. Silahkan saja memberikan alasan apapun termasuk “lempar tanggung jawab” dengan mengatakan pengawasan tidak di Distanpangan Langkat, tapi perlu di ingat, verifikasi dan validasi distribusi pupuk bersubsidi itu dilakukan Distan pangan langkat. Dan untuk hal ini kami juga menagih janji Pak Plt.Bupati segera merelaisasikannya untuk memberantas mafia Pupuk di Langkat,”sebutnya.
Disampaikan lagi, agar jangan sampai mereka beranggapan kalau Ayah Ondim (Syah Afandin-red) cuma cakap dan janji manis saja mau memberantas mafia pupuk di Langkat yang mana sebelumnya juga sudah ditagih janjinya oleh petani terkait janji akan dilakukannya koordinasi dengan Aparat Penegak hukum untuk memberantas mafia pupuk di Langkat.
“Dan kami yakin ayah Ondim mampu dan tidak tersandera oleh hal-hal tertentu. Untuk hal ini kami menunggu aksi konkrit ayah Ondim,”sebutnya.
Pertimbangan selanjutnya, tambah dia lagi, Kepala Dinas tidak melaporkan oknum Calo bantuan Alsintan ke Kepolisian, hal ini mencoreng Distan Pangan Langkat.
“Mengapa tidak dilaporkan ke pihak kepolisian kalau memang tidak ada dan tidak tahu adanya pungutan liar tersebut?. Hal ini juga membuat kami berasumsi jangan-jangan Kadis kenal dengan oknum Calo Bantuan alsintan dengan tanda kutip punya Hubungan baik sehingga oknum tersebut berani meminta uang pelicin agar kelompok tani memperoleh bantuan alsintan,”ujarnya.
Ketiga, terkait bantuan Bangunan pada Poktan di Desa Gohor Lama, menurutnya, Kepala Dinas tidak melakukan Verifikasi dan Validasi dalam menerbitkan CPCL. “Untuk hal ini, kami menanti aksi Kepolisian khususnya Polres Langkat untuk menindaklanjutinya dan memeriksa Kadis terkait ada tidaknya rekomendasi dan apa dasar yang diberikan sehingga terbitnya CPCL (Calon Petani Calon Lahan),”ujarnya.
Diterangkan lagi, pihaknya sudah mempersiapkan diri untuk aksi Demo di Kejatisu namun setelah berkonsultasi dengan pertimbangan karena Nataru dan menjaga Kondusifitas, maka aksi sementara di tunda setelah perayaan Nataru.
“Intinya, Kami meminta Plt.Bupati Langkat untuk mengganti Kadis Distanpangan Langkat,”tambah Silvy.
(MR/Her)