BPS, Inflasi Sumut Januari 2022 Sebesar 1,03 Persen

BPS, Inflasi Sumut Januari 2022 Sebesar 1,03 Persen
Bagikan

METRORAKYAT.COM, MEDAN – Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara (Sumut) telah mencatat kan bahwa di bulan Januari 2022, Sumut mengalami inflasi sebesar 1,03%.

Inflasi di bulan Januari yang dipicu dengan kenaikan harga telur ayam ras, minyak goreng dan daging ayam ras.

Selain itu juga diikuti komoditas lainnya antara lain tomat, ikan, rokok kretek filter, tongkol/ikan, angkutan udara dan ambu-ambu. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga, yaitu buah naga, cabai merah, cabai hijau, teh, air kemasan, ikan nila dan biaya administrasi transfer uang.

Hal ini diutarakan koordinator Fungsi Statistik BPS Provinsi Sumut, Dinar Butar-butar melalui live streaming, Kamis (3/2/2022), bahwa seluruh kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Sumut mengalami inflasi.

Untuk inflasi tertinggi terjadi di Kota Sibolga sebesar 1,53%, kemudian Kota Medan sebesar 1,04%, selanjutnya Kota Penatangsiantar sebesar 0,96%. “Sementara Kota Gunung Sitoli inflasi 0,93% serta Padangsidimpuan inflasi sebesar 0,90%,” imbuhnya.

Lanjut Dinar menjelaskan
inflasi Januari 2022 menyebabkan inflasi dari tahun ke tahun (Januari 2022 terhadap Januari 2021) di setiap kota yakni Pematang Siantar 1,94 persen, Sibolga inflasi 2,66%, Medan inflasi 2,36%, Padangsidimpuan inflasi 2,02% dan Gunung Sitoli inflasi 0,39%. Dengan demikian, inflasi dari tahun ke tahun gabungan 5 kota IHK di Sumut sebesar 2,30%.

Di bulan Januari 2022, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga dari tujuh kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 2,57%, kemudian kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,14%, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,90%, kelompok transportasi sebesar 0,52%, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,02%.

“Kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran yang naik sebesar 0,42% dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,74% juga ikut menyumbang inflasi,” tutur Dinar.

Selain itu, kelompok yang mengalami penurunan harga yakni pakaian dan alas kaki sebesar 0,04%, serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,12%. Dua kelompok pengeluaran lainnya tidak mengalami perubahan indeks, yaitu kelompok kesehatan dan pendidikan.

Berdasarkan data BPS, dari 24 kota IHK di Pulau Sumatera, seluruh kota tercatat inflasi. Inflasi tertinggi di Sibolga sebesar 1,53% dengan IHK sebesar 109,81 dan terendah di Bandar Lampung dan Tanjung Pinang sebesar 0,38% dengan IHK masing-masing sebesar 109,04 dan 106,10, katanya mengakhiri. (MR/156).

Redaksi Metro Rakyat

PT. Metro Rakyat Kreasi - Situs Berita Portal online - Berita Mendidik, Aktual & Inovatif.