Ketua DPC Hipmikimdo Kabupaten Karimun, Minta Forkompida Jejaki Penyebab Kelangkaan Solar di Karimun
METRORAKYAT.COM, KARIMUN – Kelangkaan BBM Solar di Pulau Karimun, menjadi konsumsi publik bagi warga pulau Karimun, hal ini sangat dirasakan seluruh para pengusaha UKM di Kabupaten Karimun diawal Tahun 2022.
Melihat situasi yang sangat memprihatinkan terutama bagi para pengusaha transportasi diesel dikarimun, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Hipmikimdo Kabupaten Karimun Arif Hutanan Siregar turut angkat bicara.
Arif Hutanan Siregar ketika menghubungi awak media Metrorakyat.com Karimun jumat 14/01, mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Karimun sangat perlu untuk memberikan perhatian khusus terkait kelangkaan BBM Solar di Karimun, karena hal buruk ini sangat mempengaruhi terhadap efisiensi pemulihan ekonomi pasca covid 19.
Lebih lanjut, pria berdarah batak tersebut, meminta kepada seluruh Forkompida Kabupaten Karimun untuk dapat menjejaki apa yang menjadi penyebab solar langka dikarimun, dan apabila memang ada indikasi permainan oleh oknum oknum tertentu, arif meminta supaya dilakukan penindakan, karena telah merusak sumber pencaharian ataupun sumber hidup masyarakat karimun yang berprofesi sebagai pengusaha pengguna BBM Solar.
” Saya selaku penggerak pelaku usaha pemulihan ekonomi yang bernaung pada organisasi Hipmikimdo, meminta kepada Forum Pimpinan Komunikasi Daerah (Forkompida) Kabupaten Karimun untuk menjejaki apa penyebab kelangkaan solar dikarimun, karena hal ini sangat signifikan menghambat upaya pemulihan ekonomi masyarakat. Kita juga sekarang telah melihat bagaimana karimun ini setelah pandemi, proyek pembangunan infrastruktur sudah mulai jalan, bahkan pembangunan perumahan juga tampak pesat berkembang, tentu tidaklah terlepas dari BBM Solar, saat ini di semua SPBU dikarimun solar habis, yang saya dengar para supir lori sangat merasakan hal ini, nah bagaimana kita akan mengembangkan usaha jika bahan bakar susah didapatkan? Dan yang lebih aneh, ada sebahagian oknum yang dapat membeli solar dari SPBU dengan menggunakan drum diatas pick up, ini memang benar benar harus dipertanyakan, kemana minyak tersebut? Apakah ada penumpukan atau penjualan kepada pihak pihak tertentu? Ini yang menjadi siluman saat ini. Karena itu, saya minta Pemerintah Kabupaten Karimun tanggap akan hal ini. Pungkasnya”
Ditempat terpisah, Redi (45) yang bekerja sebagai sopir lori, juga mengatakan kepada metrorakyat, sabtu 15/01 bahwa saat ini sudah mulai ada job, setelah dua tahun pandemi, menganggur karena tidak ada proyek, namun disaat ada proyek, ketersediaan bahan bakar minyak solar tidak mendukung.
“Disaat pandemi, kami menganggur karena tidak ada job, bahkan para pemilik lori pun banyak yang menjual armadanya, nah sekarang mulai ada job, ternyata ada juga kendala dengan ketersediaan bahan bakar, kami minta DPRD Kabupaten Karimun tolong bantu kami dalam kendala saat ini bagaimana supaya solar tersedia di Karimun,” ujarnya.
Ketua DPRD Kabupaten Karimun M Yusuf Sirat ketika ingin dikonfirmasi, tidak ada jawaban dikarenakan telepon selulernya sedang tidak aktif, dan sampai berita ini dimuat belum ada tanggpan dari unsur Forkompida Kabupaten Karimun. (MR/Lamhot)