Kepala Balai BWS Papua Barat Mangkir dari Klarifikasi, Wartawan Kecewa

Kepala Balai BWS Papua Barat Mangkir dari Klarifikasi, Wartawan Kecewa
Bagikan

METRORAKYAT.COM, PAPUA BARAT DAYA –  Janji tinggal janji. Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Papua Barat, Wempi Nauw, diduga mengabaikan kesepakatan klarifikasi dengan sejumlah wartawan terkait pemberitaan proyek talut rusak di Mariat, Kabupaten Sorong.

Sebelumnya, media PBD News pada Sabtu (4/10/2025) menurunkan laporan berjudul “Kualitas Parah, Talut BWS Papua Barat di Mariat Rusak, Warga Desak Kejaksaan Turun Tangan.” Tak lama, beredar kabar bahwa sang Kepala Balai merasa keberatan atas pemberitaan tersebut.

Merespons hal itu, sejumlah jurnalis dari Metrorakyat.com, Investigasi News, dan PBD News berinisiatif meminta klarifikasi resmi dari Wempi Nauw agar berita tetap berimbang sesuai amanat Undang-Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999.

Melalui pesan WhatsApp, Wempi Nauw sempat menyatakan kesediaannya memberikan hak jawab pada Minggu, 5 Oktober 2025 pukul 13.00 WIT.

“Kaka minta hak jawab, besok Adik ketemu Kaka jam 13.00 WIT,” tulis Wempi dalam pesannya kepada wartawan Metrorakyat.com.

Namun, saat waktu yang disepakati tiba, sang Kepala Balai tak kunjung muncul. Para wartawan menunggu cukup lama di lokasi, hingga akhirnya meninggalkan tempat karena tak ada kabar maupun pemberitahuan lanjutan dari pihak BWS.

Ironisnya, pada malam harinya justru beredar berita dari beberapa media lain yang menayangkan klarifikasi Wempi Nauw.

Dalam pemberitaan itu, Wempi bahkan menyebut akan melaporkan tiga media ke Dewan Pers dan Polda karena menilai pemberitaan sebelumnya tidak berimbang.

Media Tegaskan: Fakta Lapangan Tak Bisa Dipelintir

Redaksi Metrorakyat.com menegaskan seluruh isi berita yang telah tayang disusun berdasarkan hasil liputan dan fakta di lapangan, termasuk upaya konfirmasi kepada pihak terkait.

Meski kecewa atas sikap Kepala BWS, pihak media tetap membuka ruang bagi Wempi Nauw untuk menyampaikan hak jawab secara resmi sebagaimana diatur dalam Pasal 5 UU Pers No. 40 Tahun 1999.

“Kami sangat menyayangkan langkah Kepala Balai yang memilih klarifikasi di media lain, padahal yang menayangkan berita utama adalah kami. Tindakan ini justru bisa menimbulkan kesalahpahaman dan mencederai semangat keberimbangan pers,” ujar Jefri, perwakilan Metrorakyat.com Papua Barat Daya.

Meski kecewa, Jefri menegaskan komitmennya untuk tetap menjalankan fungsi jurnalistik secara profesional, berimbang, dan beretika, demi menjaga integritas media dan kepercayaan publik.

“Kami hanya menjalankan amanah undang-undang. Bila ada keberatan, silakan sampaikan hak jawab. Jangan justru menghindar dari janji,” tegas Jefri.(MR/Jefri)

Tonton Video Arung Jeram di bawah ini:

Metro Rakyat News