Petani Vanili Di Kec. Pacar Mendapatkan Bantuan Bibit Vanili Unggul Jenis Planifofela Dari LPEI

METRORAKYAT.COM, MABAR – Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank berkolaborasi dengan pihak Koperasi Seribu Desa Ekspor Indonesia dan Bea Cukai Tipe C Manggarai Barat mengelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) sekaligus menyerahkan bantuan bibit Vanili Unggul jenis Planifofela sebanyak 4000 kepada kelompok tani Vanili di 15 Desa Kecamatan Pacar, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Kegiatan ini mengangkat tema “Program Pendamping Desa Devisa Vanili Di Manggarai Barat, Flores,NTT Tahun 2023-2024” dan kegiatan berlangsung di ruangan rapat Kantor Kecamatan Pacar pada Selasa, 19 September 2023.
Dalam kegiatan ini turut hadir Direktur Koperasi Seribu Desa Ekspor Indonesia, Kepala Devisi Jasa Konsultasi, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank, Bea Cukai Tipe C Labuan Bajo, Camat Pacar, Ketua Asosiasi Petani Vanili Manggarai Raya, Koordinator Lapangan Petani Vanili Manggarai Barat dan para petani keterwakilan dari 15 Desa Devisa Manggarai Barat.
Desa penerima bantuan bibit Vanili yakni Desa Pacar, Manong, Golo Lujang, Loha, Benteng Dope, Compang, Waka, Lajang Barat, Manong, Golo Lajang, Kombo, Waka, Kombo Selatan, Kombo Tengah, Rego, Watu Manggar, Lewat.
Perwakilan LPEI, Fahmi menyampaikan bahwa LPEI ini merupakan salah satu lembaga dibawah naungan dari Kementerian Keuangan RI dan ada beberapa stekholder dibawahnya itu melakukan kegiatan pemberdayaan kepada UMKM atau pelaku usaha lainnya, kalau untuk LPEI sendiri bergerak dibidang jasa konsultasi dengan beberapa program peningkatan pelaku-pelaku usaha yang berorientasi ekspor baik yang levelnya UMKM atau koorporasi, nah salah satu programnya adalah Program Desa Devisa.
Program ini tidak hanya untuk hasil komoditi pertanian saja tetapi kerajinan, komoditi hasil laut dan sepanjang klaster itu untuk kebutuhan ekspor. Kalau untuk di NTT memang ini program devisa bibit unggul vanili yang pertama kali.
Kita harapkan untuk pendamping ini terjadi peningkatan kapasitas budidaya tanaman vanili sehingga dapat menghasilkan kualitas yang berorientasi ekspor dan untuk pendampingnya itu sifatnya berkelanjutan dan bertahap sampai pada masa panen vanili tersebut.
“Kolaborasi LPEI dengan institusi lain diharapkan dapat memperkuat program pendampingan yang akan diberikan kepada para petani Vanili sehingga dapat mempercepat tercapainya mandat kami untuk memperkuat ekspor nasional,” ujar Fahmi
Tambahnya, ke depan LPEI juga akan terus bersinergi membangun desa-desa melalui program desa devisa untuk mendorong partisipasi masyarakat desa dalam rantai ekspor global,” jelasnya
Direktur Koperasi Seribu Desa Ekspor Indonesia, Mahdalena Lubis katakan bahwa desa ekspor adalah suatu gerakan kolaboratif, inisiatornya LPEI sendiri dengan program desa devisa. Program ini sudah kita mulai sejak tahun 2020, namun khususnya dalam program pengembangan desa devisa ini ada 20 desa yang perlu dikembangkan di wilayah Manggarai Barat yang memiliki potensi sesuai yang sudah di survei oleh koordinator lapangan kami.
Program ini juga sudah berkolaborasi dengan UMKM Lokal di masing-masing desa, jadi mereka juga ikut mendampingi petani yang ada di desanya salah satunya Desa yang sudah kita dampingi sebelumnya itu yakni di desa Loha.
Bentuk pengawasan dalam program ini berupa pendampingan kualitas mutu vanili dan manajemen bisnis serta pemanfaatan media sosial seperti WhatsApp untuk mempermudah berkomunikasi dalam budidaya vanili dan promosi pasar ekspor serta waktu dalam pendampingannya satu tahun hingga vanili tersebut bisa di ekspor ke mancanegara.
“Kedepannya kita berharap program pendampingan ini terus berlanjut dan juga menjadi sasaran kita tercapai atau terjadi peningkatan ekonomi di desa” ujar Mahdalena
Akademisi dari Universitas Mercu Buana, Jakarta, Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan kerap disapa Bunda Rossa menyampaikan materinya tentang Pemanfaatan Media Sosial Bagi Budidaya Vanili dan Promosi Pasar Ekspor saat kegiatan FGD di Kecamatan Pacar
Menurut Bunda Rossa, di era Digital, Petani Vanili di manapun juga sebaiknya mampu memanfaatkan media sosial untuk kepentingan promosi. Mulai dari untuk memperkenalkan Vanili, Branding Vanili, sampai menawarkan atau menjual Vanili, dan menciptakan fanatisme pasar.
Dengan demikian, meski Vanili tsb berada jauh di Kabupaten Manggarai Barat, namun akan dapat dikenal dan dicari oleh eksportir dari manapun juga.
“Kegiatan promosi ini juga bisa dilakukan dengan cara berkolaborasi dengan sesama petani yang sudah lebih akrab dengan media sosial seperti WA, FB, TikTok, IG, dan lainya” jelasnya
Serta dengan Generasi Milenial dan Gen Z seperti anak-anak SMP atau SMA/SMK, yang lebih mahir dengan pemanfaatan media sosial, jadi promosi bagi Petani dapat dilakukan secara gotong royong dengan melibatkan partisipasi banyak Generasi, termasuk Generasi X yang merupakan Petani aktif di Manggarai, dan saksi sejarah Vanili masuk ke Manggarai Barat.
Selain itu dengan menggunakan prinsip Hexa Helix, dimana Petani bekerjasama dengan Pers, Akademisi, Pemerintah, Organisasi Sosial, Wirausahawan atau Badan Usaha, dan masyarakat sekitar.
Sementara itu, Camat Pacar Ferdinandus Saku Pelong dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas bantuan bibit Vanili Unggul yang diberikan oleh LPEI yang berkolaborasi dengan pihak Koperasi Seribu Desa Ekspor Indonesia kepada masyarakat atau petani Vanili di kecamatan Pacar dan sekitarnya.
Program Desa Devisa ini tentu kami sangat menyambut dengan baik dan tidak salah LPEI memilih wilayah kami di kecamatan Pacar dan sekitarnya, “nah di tahun ini Vanili merupakan komoditi primadona di wilayah ini, dengan harga yang selangit hampir semua masyarakat menanam tanaman ini” jelas Ferdi
Selama ini memang ada beberapa kendala khususnya di wilayah kami 13 desa, jadi sebagian besar petani kami masih melakukan budidaya penanaman vanili secara konvensional sesuai apa yang mereka sudah dapat dari orang tua, tetapi bagaimana mana menciptakan produk yang berkualitas yang layak untuk di ekspor itu mereka belum dapat, sehingga kehadiran dari berbagai pihak hari ini tentu memberikan spirit dan motivasi, juga pendamping yang maksimal sehingga akan mendapatkan produk vanili yang berkualitas dan layak untuk diekspor ke pasar internasional.
“Saya berharap semoga dengan adanya kegiatan ini para petani Vanili kita yang ada di wilayah Pacar dan sekitarnya dapat memahami dan mengikuti seperti apa budidaya tanaman vanili sebenarnya baik dari cara pengolahan lahannya, pengairannya, pemupukannya dan lainnya itu harus diterapkan betul-betul sehingga kedepannya kita yang menjadi contoh atau teladan bagi petani-petani yang lain” tutup Ferdi saat menyampaikan sambutannya. (MR/Eras Tengajo)