Hankook Tire Menjadi Pelaku Industri Ban Korea pertama yang Menerima Persetujuan dari SBTi atas Target Pengurangan Emisi GHG

Hankook Tire  Menjadi Pelaku Industri Ban Korea pertama yang Menerima Persetujuan dari SBTi atas Target Pengurangan Emisi GHG
Foto: Hankook Tire Menjadi Pelaku Industri Ban Korea pertama yang Menerima Persetujuan dari SBTi atas Target Pengurangan Emisi GHG. (Metrorakyat.com)
Bagikan

METRORAKYAT.COM, SEOUL, KOREA SELATAN –  Perusahaan ban terkemuka global Hankook Tire & Technology (Hankook Tire) telah menerima persetujuan dari Science Based Targets initiative (SBTi) untuk target pengurangan gas rumah kaca (GHG) 2030 jangka pendek dan target net-zero  pada tahun 2050, membantu perusahaan meraih momentum dalam merealisasikan ‘2050 Carbon Neutrality Roadmap.’

SBTi merupakan inisiatif global yang mendukung perusahaan-perusahaan dalam menetapkan target yang sejalan dengan ilmu iklim terkini, termasuk target Perjanjian Iklim Paris (Paris Climate Agreement) – yang membatasi kenaikan suhu rata rata global ke 1.5C. Selasa (22/8)

Selaras dengan persetujuan SBTi, Hankook Tire menargetkan pada tahun 2030, untuk mengurangi jumlah total emisi GHG (cakupan 1 dan 2) langsung dan tidak langsung yang dihasilkan dalam tahap produksi sebesar 46.2% dibandingkan tahun 2019. Selain itu, Pada tahun 2030, perusahaan bertujuan untuk mengurangi emisi GHG mutlak yang dihasilkan dalam rantai nilai (cakupan 3) sebesar 27.5% dibandingkan tahun 2019.

Persetujuan SBTi terhadap target Hankook Tire merupakan langkah yang signifikan dan merupakan yang pertama kalinya di industri ban Korea, sebuah perusahaan dapat mengatur sendiri tantangan untuk mencapai nol-bersih pada tahun 2050 berdasarkan standar net-zero SBTi.

Hankook Tire menyadari bahwa keberlanjutan adalah nilai utama dalam aktivitas bisnis dan telah terlibat dalam manajemen ESG sejak tahun 2010, membentuk komite ESG dalam dewan direksinya pada tahun 2021 dan menyusun ‘2050 Carbon Neutrality Roadmap.’ pada tahun 2022.

Tahun lalu, perusahaan melakukan banyak aktivitas untuk mengurangi GHG dan pengurangan energi berdasarkan pada aktivitas dari Komite Perubahan Iklim di bawah Komite ESG, termasuk implementasi dari fasilitas efisiensi-tinggi, menggunakan energi rendah-karbon, menerapkan metode konversi bahan bakar dan mengembangkan optimalisasi energi lebih lanjut. Hal ini telah menghasilkan penurunan Intensitas GHG (tCO2/ton) sekitar 2,74% dibandingkan tahun 2021.

Berdasarkan kebijakan karet alam keberlanjutan perusahaan dan sistem ekonomi sirkular ‘E.Circle’, Hankook Tire menerapkan empat metode – Mendaur ulang (Recycle), Memperbarui (Renewable), Menggunakan Ulang (Reuse), dan Mengurangi (Reduce) – selama seluruh proses manufaktur, yang bertujuan untuk mengembangkan produk ramah-lingkungan dan berkelanjutan.

Hasilnya, pada tahun 2021, Hankook Tire memperoleh International Sustainability and Carbon Certification (ISCC) PLUS, sertifikat internasional ramah-lingkungan global, yang menandai sebagai yang pertama untuk industri ban. Perusahaan juga berusaha untuk meningkatkan penggunaan bahan mentah yang berkelanjutan dalam pembuatan ban ramah-lingkungannya sendiri, berkembang dari tiga ke tujuh belas jenis bahan.

Pada Mei tahun ini, Hankook Tire bekerja sama dengan Kumho Petrochemical dalam pengembangan ban ramah-lingkungan menggunakan karet sintetis yang berfungsi tinggi. Hal ini mempercepat salah satu tujuan ESG perusahaan untuk mencapai rasio bahan baku yang berkelanjutan sebesar 55% pada tahun 2025.

Sementara itu, Hankook Tire telah diakui atas upayanya untuk mencapai netralitas karbon dengan memperoleh peringkat tertinggi dari berbagai lembaga evaluasi ESG global.

November lalu, Hankook Tire masuk dalam Dow Jones Sustainability Indices World (DJSI World), indeks evaluasi pengelolaan keberlanjutan terbaik di dunia, selama tujuh tahun berturut-turut. Pada Februari, perusahaan memperkuat posisinya sebagai perusahaan manajemen ESG terkemuka dengan ditunjuk sebagai “Gold Class” – kelas tertinggi – oleh S&P Global dalam Penghargaan Industri Laporan keberlanjutan tahunan 2022.(MR/red)

Metro Rakyat News