Akibat Lemahnya Pengawasan Diduga Proyek Peningkatan Jalan Kebun Baru Kota Langsa Asal-asalan

METRORAKYAT.COM, LANGSA ACEH – Lemah nya pengawasan dari pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Langsa berdampak Kepada mutu dan kualitas pekerjaan seperti hal nya proyek peningkatan jalan kebun baru Kota Langsa, Rabu (3/8/2022).
Membuat masyarakat berasumsi kalau memang adanya kesengajaan atau istilahnya terjadi kongkalikong, dimana seyogianya berjalan sebuah pelaksanaan pekerjaan berdasarkan perencanaan dan program pemerintah tidak lepas dari pengawasan pemerintah selaku PPK hingga PPTK yang terimplementasi dengan baik.
Namun sangat disayangkan ketika pekerjaan yang menggunakan anggaran DOKA (Dana Otonomi Khusus) Kota Langsa, tahun Anggaran 2022.
Terkesan pekerjaan yang semestinya harus diawasi atau dengan kata lain ada keengganan dari pihak dinas untuk melakukan pengawasan yang sudah menjadi tanggung jawab atau tupoksinya.
Seperti halnya kegiatan proyek peningkatan jalan kebun baru Lanjutan Kecamatan Langsa Baro Kota Langsa Provinsi Aceh, yang di menangkan oleh.
CV. SYAZAR. Selaku pelaksana kegiatan proyek, dengan nilai pagu Anggaran Rp. 2.800.000.000 milyar yang bersumber dari DOKA (Dana Otonomi Khusus) Kota Langsa.
Banyak pihak yang sangat kecewa dan menyayangkan atas kinerja Bina Marga pada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Langsa dimana saat waktu pelaksanaan pengerjaan kurang ada pengawasan dari pihak dinas sehingga para pelaksana kegiatan proyek peningkatan jalan kebun baru lanjutan diduga mengerjakan tidak sesuai RAB atau gambar.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah DPW SIRA (Soliditas Independen Rakyat Aceh) Kota langsa. M Ali Abusyah atau akrab disapa Abu Alex menyoroti atas pemberitaan sebelumnya di media ini tentang Proyek Peningkatan Jalan Kebun Baru Kota Langsa Diduga Tak Sesuai Spek, mengatakan kepada awak media.” Kami sudah melakukan monitoring Langsung di lapangan.
Dugaan kuat adanya Penyimpangan dari Perencanaan dan acuan kerja, dan adanya pengurangan material seperti banyak tanah dan kerikil dicampur kedalam base pada proyek peningkatan jalan kebun baru lanjutan itu.
Hal ini diduga unsur kesengajaan Oleh Pelaksana untuk mengeruk keuntungan lebih banyak. seperti halnya tingkat Ketebalan terdapat banyak tanah dan kerikil dalam base coastnya.
”tambah Abu Alex parahnya lagi pada pekerjaan peningkatan jalan kebun baru lanjutan itu tidak dilakukan pengerukan sebelumnya yang terdapat aspal lama, justru ditimpa Langsung dengan base coast. Abu Alex, mengaku khawatir kondisi jalan tersebut tidak akan bertahan lama, ini semua tidak lepas atas kondisi minim nya pengawasan dari pihak Dinas PUPR Kota Langsa sehingga pihak Kontraktor lebih leluasa melakukan tindak pidana korupsi.
Abu Alex juga membenarkan salah seorang warga sebelumnya pada media ini yang mengatakan, nanti kondisi setelah disiram air banyak lumpur yang naik kepermukaan base. Hal tersebut terbukti setelah dilakukan hamparan base coast malamnya turun hujan jalan tersebut sudah berlumpur dan banyak terdapat lubang-lubang tergenang air hujan. Inikan sudah tidak sesuai spek nampaknya,” katanya.
Lanjut Abu Alex, ”kami pun meminta tegas kepada Walikota Langsa agar lebih aktif untuk mengevaluasi dan mengarahkan Dinas PUPR agar bekerja secara profesional, untuk memberikan contoh baik selaku pengguna anggaran kepada bawahan secara Struktural organisasi, karena tanggung jawab Keberhasilan Proyek Kontruksi tersebut ada pada kinerja dinas tersebut”
“Dalam hal ini kami telah melihat fakta kinerja di lapangan, dan kami menduga telah terjadi Kongkalikong antara pihak Dinas PUPR Kota Langsa dan Pihak Kontraktor (Pelaksana).
Kurangnya pengawasan yang dilakukan Bina Marga pada Dinas PUPR proyek peningkatan jalan kebun baru lanjutan yang di menangkan dan di kerjakan oleh CV. SYAZAR,” ujar Abu Alex sapaan Akrabnya.
“Selain itu Abu Alex pun meminta kepada, penegak hukum seperti Kepolisian, Kejati Aceh dan BPK untuk melakukan pemeriksaan terhadap proyek peningkatan jalan kebun baru lanjutan yang masih dalam pengerjaan diduga tidak sesuai dengan spek dan terjadi korupsi,” tutup Abu Alex Ketua SIRA.
Berita sebelumnya yang naik tayang di media ini
Proyek Peningkatan Jalan Kebun Baru Kota Langsa Diduga Tak Sesuai Spek.
Salah seorang warga Kota Langsa, Herman menduga proyek peningkatan jalan kebun baru lanjutan Kecamatan Langsa Baro Kota Langsa Provinsi Aceh, Diduga dikerjakan tidak sesuai spek oleh pihak kontraktor. Pasalnya pada pekerjaan pembangunan jalan tersebut terdapat banyak tanah dan kerikil dalam base coastnya.
“Proyek pembangunan jalan ini banyak tanah dan kerikil dicampur kedalam base. Sejak kapan komposisi base untuk pembangunan jalan, basenya bisa dicampur tanah dan batu kerikil seperti ini,” kata Herman kepada MetroRakyat. Com Selasa (2/8/2022) saat melintas dijalan yang masih dalam proses pengerjaan itu.
Seharusnya, kata Herman, dalam base pembangunan jalan harus diutamakan batu pecah agar kondisi jalan kedepan setelah selesai dikerjakan tidak cepat rusak.
“Ini bukan batu pecah yang banyak, tapi kebanyakan tanah dan kerikil dalam base,” kata Herman.
Herman, mengaku khawatir kondisi jalan tersebut tidak akan bertahan lama bila terus dikerjakan dan pihak terkait membiarkan hingga pengaspalan.
“Liat saja nanti kondisi setelah disiram air banyak lumpur yang naik kepermukaan base. Ini sudah tidak sesuai spek nampaknya. Karena pada pekerjaan pembangunan jalan lain, saya tidak pernah melihat kejadian seperti ini,” kata Herman.
Sementara itu, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kota Langsa, Amri tidak berada di lokasi pekerjaan yang lagi dikerjakan oleh pihak Kontraktor, Amri yang dikonfirmasi MetroRakyat. Com, melalui pesan WhatsApp mengaku berada di Kuala Simpang Aceh Tamiang,” ucapnya melalui pesan yang dikirimkan kepada media ini.
Pantauan Metrorakyat.com, pada papan nama proyek peningkatan jalan kebun baru lanjutan Kota Langsa tersebut, pelaksana proyek dikerjakan oleh CV. SYAZAR. Dengan nilai kontrak Rp 2.800.000.000 Milyar. Sumber dana DOKA 2022.(MR/DANTON)