DPRD Jawa Tengah, Lakukan Studi Banding Bidang Pariwisata Di Labuan Bajo

DPRD Jawa Tengah, Lakukan Studi Banding Bidang Pariwisata Di Labuan Bajo
Bagikan

METRORAKYAT.COM, LABUAN BAJO/NTT – Ketua Komisi B, DPRD Provinsi Jawa Tengah, Sumanto bersama rombongan lainnnya melakukan studi banding pariwisata ke Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (31/5/2022).

Mereka disambut baik oleh Kepala Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan (Disparkrafbud) Kabupaten Mabar, Pius Baut dan beberapa staf instansi itu.

Dalam pertemuan itu, DPRD Jawa Tengah itu meminta masukan dan pendapat atas pengelolaan pariwisata di Labuan Bajo ini yang semakin di kenal serta untuk bisa memajukan pariwisata di Jawa Tengah.

Menurut Sumanto, studi banding ini dilakukan untuk membandingkan potensi Pariwisata yang ada di Labuan Bajo dan Jawa Tengah. Di Jawa Tengah ada beberapa potensi pariwisatanya seperti di pulau Karimun Jawa, Kemudian ada di Banyumas Cilacap, Wono Sobo, Tawang Mangun, Karang Anyar dan Jepara ada.

Tapi disinikan (Labuan Bajo,red) lebih terkenal. Makanya kami dari Komisi B Bidang Pariwisata mungkin dengan potensi yang ada disini nanti di 35 kabupaten kota di Provinsi Jawa Tengah akan melihat cara pengelolaan menarik pariwisata dan sebagainya itu.

“Disini potensinya sangat luar biasa. Kalau alamnyakan lebih bagus disini, terumbu karangnya ada dan disana juga ada terumbu karang tapi tidak kala bagusnya disini” kata Ketua Komisi B, DPRD Jawa Tengah, Sumanto

Lanjutnya, Kalau untuk penataannya disini menjadi lima yang prioritaskan dari Nasional kalau disana (jawa tengah,red) prioritasnya yaitu Borobudur. Ada lima prioritas di Indonesia ini yang telah diresmikan presiden menjadi.

Dengan melihat keindahan Labuan Bajo ia menilai bahwa ada perubahan yang sangat signifikan di Labuan Bajo seperti Jalan, Fasilitasnya lengkap dan Bandaranya juga bagus”katanya

Sedangkan, Kadis Disparkrafbud, Pius Baut saat pertemuan itu mengatakan data dari karcis kunjungan wisatawan ke Pulau Komodo 264 ribu tamu pertahun

“Kabupaten Mabar dibentuk 2003, secara wilayah administratif Kabupaten Mabar memiliki luas daratan 2. 947,50 Km2, yang terdiri dari daratan flores dan pulau-pulau besar seper pulau Komodo, Rinca, Longos, serta beberapa pulau kecil lainya. Dengan ragam festival wisata setiap tahunnya. Adanya proyek destinasi wisata super prioritas. 264 ribu tamu pertahun data dari karcis ke pulau komodo” kata Pius

Ia juga menjelaskan memang pada saat pandemi kunjungan wisatawan menurun jika dibandingkan sebelum pandemi turis asing hampir 90 persen. Dan saat ini kata dia, turis domestik meningkat serta peningkatan dari UMKM.

“Tinggal 60 ribu wisatawan saat pandemi, saat ini 45 ribu wisatawan, sebelum pandemi dominasi turis asing hampir 90 persen, setelah pandemi turis domestik meningkat, penjualan UMKM meningkat dari wisatawan lokal yang berbelanja” katanya

Di hadapan rombongan Sumanto tersebut Pius Baut menjelaskan terkait Kawasan wisata TNK komodo yang dikelola langsung oleh Balai Taman Nasional Komodo yang metupakan unit pelaksana Tugas Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK RI).

Ia juga menyampaikan terkait hasil pertanian Manggarai Barat seperti Produksi utama kopi, beras, cengkeh dan lain-lain Paling tinggi produksi sapi, pengembangan & pembangunan destinasi terutama desa wisata,”Tutup Pius Baut Kadis Disparkrafbud Kabupaten Mabar.(MR/Tengajo)

Tonton Video Arung Jeram di bawah ini:

Redaksi Metro Rakyat

PT. Metro Rakyat Kreasi - Situs Berita Portal online - Berita Mendidik, Aktual & Inovatif.