Lamhot Sinaga Harap Kawasan Danau Toba Produksi Pakan Ternak Berbasis Jagung

Lamhot Sinaga Harap Kawasan Danau Toba Produksi Pakan Ternak Berbasis Jagung
Bagikan

METRORAKYAT.COM, JAKARTA – Anggota DPR RI Lamhot Sinaga, berharap seluruh kabupaten di kawasan Danau Toba mampu memproduksi pakan ternak berbasis jagung. Sebab, meski jagung bukan komoditas utama petani di kawasan tersebut, namun menanam jagung adalah tradisi turun-temurun yang dilakukan masyarakat yang tersebar di tujuh kabupaten ini.

“Kami berharap bagaimana tujuh kabupaten di kawasan Danau Toba ini bisa produksi, untuk menaikkan pakan ternak berbasis pakan jagung. Sehingga, nanti baik Kabupaten Toba maupun kabupaten lain bisa berkontribusi untuk mengamankan program pemerintah,” harap  Lamhot usai menyalurkan 15 mesin pemipil jagung di Desa Pasuratan, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Senin (11/10/2021).

Anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI ini memaparkan harga jagung sempat anjlok, di kisaran harga Rp2.500-3.000 per kilogram dikarenakan derasnya importasi jagung. Namun, saat Presiden Joko Widodo melakukan penyetopan impor, harga jagung di tingkat petani meningkat menjadi di kisaran harga Rp5.000.

Di sisi lain, Lamhot menjelaskan jika rata-rata tujuh kabupaten tersebut memiliki luasan lahan jagung sekitar 3.000 hektar, maka setidaknya terdapat 21 ribu hektar lahan yang siap untuk produksi pakan ternak.  “Kalau satu hektar aja bisa hasilkan enam ton, berarti enam ton dikalikan 21ribu, hasilnya 126 ribu ton hanya dari kawasan Danau Toba. Tapi persoalannya adalah itu dari sisi luasan lahan,” ujar Anggota Komisi VII DPR RI ini.

Namun demikian, jelas legislator daerah pemilihan Sumatera Utara II ini, luasan lahan yang tinggi tersebut perlu didukung oleh peningkatan produktivitas pemipilan jagung oleh para petani. Kalau pemipilan jagung sudah beralih ke mekanisasi, maka otomatis produktivitas naik. Para petani selain dapatkan harga bagus, juga para pengusaha pakan ternak juga terbantu karena adanya suplai cukup dari para petani jagung lokal tersebut.

“Nantinya mereka (petani jagung dan pengusaha pakan ternak) akan kita sambungkan. Kan ini mengenai supply chain, nanti kita akan sambungkan. Tanggal 16 Oktober 2021, saya akan bersama-sama peternak dari Jakarta, nanti mereka akan melihat bahwa akan kita sambungkan akses dengan peternak. Dengan demikian nanti supply chain-nya bisa berjalan, pasokannya bisa meningkat,” jelas Lamhot.

Dengan adanya pasokan jagung yang langsung kepada pengusaha pakan ternak, Lamhot berharap harga ayam dan telur di tingkat konsumen jadi murah tapi harga di tingkat petani bagus. “Kan begitu idenya. Karena mata rantai pasokannya sudah kita putus sebagian, tidak lewat tengkulak, tapi karena sudah terkoneksi langsung,” tutup Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI ini. (MR/Rahmad).

Redaksi Metro Rakyat

PT. Metro Rakyat Kreasi - Situs Berita Portal online - Berita Mendidik, Aktual & Inovatif.