Khafid Sirotudin:Tritisan Cofee and Tea,Tawarkan Pesona Alam dan Minuman Tradisional

Khafid Sirotudin:Tritisan Cofee and Tea,Tawarkan Pesona Alam dan Minuman Tradisional
Bagikan

METRORAKYAT.COM, KENDAL – Belakangan ini Caffe di kota Weleri menjamur, salah satunya Titisan Coffe dengan sajian minuman tradisional dan makanan, harga tetap terjangkau.

Selain itu, Tawarkan Pesona Alam disaat Senja membuat pengunjung betah.

“Cafe kami selalu padat pengunjung. Mulai dari pelajar, mahasiswa, aktivis hingga politisi dan pejabat.ungkap Kafid Sirotudin mantan Ketua Kadin Kabupaten Kendal 2005-2015,”ujarnya.

Sekaligus, Pemilik Owner dan Founder, Khafid Sirotudin Tritisan Coffee and Tea (Tritisan CT) Weleri, sudah berjalan lebih dari enam tahun ini menceritakan Nama Tritisan disematkan oleh Hj. Ratna Sholihah atau akrab disapa Nana, istri tercintanya, dengan mengusung tagline “Hidup Sekali, Nongki (nongkrong) yang Berarti” tersebut, memiliki beberapa keunikan.

Menurut Khafid, di tempatnya, para pecinta kopi akan disuguhkan dengan cita rasa kopi yang diolah secara handmade dan tidak instan.

“Jadi di warung kami, kopi diolah secara manual, tanpa menggunakan mesin pembuat kopi, sebagaimana banyak dilakukan warung kopi atau kafe lain,” ujarnya saat ditemui awak media, Senin malam (10/5/2021).

Saat ditanya, kenapa lokasinya berada di tengah kampung, tepatnya di jalan Sambongan Lor nomor 69, RT 03 RW.01, Desa Sambongsari, Kecamatan Weleri, menurutnya, agar lebih menyatu dengan warga dan Alam tentunya.

“Alhamdulillah, berkat doa dan dukungan warga atau tetangga Tritisan CT yang luar biasa sejak awal berdiri hingga kini, menjadikan Tritisan CT bisa bertahan hingga sekarang,” ungkap Khafid.

Ia pun menegaskan, di warung yang ia dirikan sejak 27 Februari 2015, tidak menjual minuman yang bersoda apalagi beralkohol.

“Seluruh manajemen kami memiliki sesanti, Sekuat-kuatnya pagar tembok, masih lebih kuat pagar mangkok,” imbuhnya.

Ditambahkan Tritisan Coffee and Tea lebih mengedepankan menu minuman tradisional.

“Konsepnya mengusung minuman kultural Jawa. Seperti kopi, teh, jahe empon-empon dan lebih memilih daun serai daripada daun mint,” terangnya.

Selain itu Tritisan CT, memiliki ciri khas yang menurutnya baru pertama kali di Indonesia. Dimana ada racikan Kopi Organik yang diperkaya dengan Propolis Klanceng.

“Jadi saya melakukan trial selama 6 bulan lebih. Racikan kopi Arabica asal Kenjuran dan Robusta asal Singorojo Kendal, kami perkaya dengan Propolis Klenceng, sehingga membuat cita rasa sepet, sebagaimana teh muncul,” kata Khafid.

Bagi penikmat kopi, lebih mantap apabila ditambahkan Madu Klanceng, sehingga rasa kecutnya menguat.

Selain bisa menikmati Sun-set, pengunjung bisa melihat view sawah, gunung mas dan jalan tol Batang- Semarang. Pengunjung juga bisa mendengarkan live music accoustic yang digelar setiap Sabtu malam Minggu.

“Alhamdulillah Tritisan CT ini, sejak kelahirannya mampu menginspirasi banyak orang untuk membuka cafe atau warung kopi. Sedikitnya 25-an warung kop dan cafe berdiri di Weleri, Rowosari, Ringinarum kab. Kendal dan kec. Gringsing kab. Batang setelah menjadi pelanggan di Tritisan CT,” ungkapnya.

Bahkan, lanjut Khafid, sebagian pemilik cafe/warung kopi tersebut masih sering datang ke Tritisan CT sebagai pelanggan, untuk sekedar ngobrol dan sharing usaha kuliner.

“Rasanya bahagia sekali apabila usaha kita mampu menginspirasi banyak orang untuk mengikuti,” imbuhnya.

Khafid pun mengaku, meski belum bisa membuat kaya, namun setidaknya Tritisan CT ini bisa menghidupi lima orang karyawannya, yang bekerja sebagai chef, barista, kasir dan servicent.

“Belum lagi beberapa supplyer bahan baku, sampai tukang parkir dari pemuda kampung setempat. Yang penting berkah dan manfaat untuk orang banyak,” ucapnya.

Sebagai penutup perbincangan, Khafid pun mengungkapkan, banyak sebenarnya potensi kabupaten Kendal yang bisa digarap. Namun menurutnya harus ada perhatian nyata dan fasilitasi dari pemerintah daerah setempat.

“Jadi produk lokal Kabupaten Kendal ini butuh sentuhan, motivasi, pendampingan sebagai pengungkit UMKM dalam mengembangkan potensi produk kita. Sehingga produk khas Kendal akan lebih dikenal dan bisa menjadi ikon lokal. Think Global, Act Local,” pungkasnya.(mr/syi)

Redaksi Metro Rakyat

PT. Metro Rakyat Kreasi - Situs Berita Portal online - Berita Mendidik, Aktual & Inovatif.