Sadis, Gadis Cantik Sales Kosmetik di Miliniun Dibunuh, Mayatnya Dimasukan Dalam Kardus

Sadis, Gadis Cantik Sales Kosmetik di Miliniun Dibunuh, Mayatnya Dimasukan Dalam Kardus
Bagikan

METRORAKYAT.COM, MEDAN – Warga yang bermukim di Jalan Karya Rakyat, Link IV, Kel Sei Agul Kecamatan Medan Barat mendadak heboh. Pasalnya, ditemukan kreta Honda Scoppy BK 5857 ABW dan sebuah  kardus berisikan mayat dalam kondisi tertekuk bersimbah darah persis di Gang Melati I samping gereja HKBP Ampera Rabu, (6/6/18) sekitar pukul 02.00 WIB.

Berdasarkan info diTKP menyebutkan bahwa :kereta dan kardus berisi mayat wanita diketahui bernama Rika  Karina (21) warga Dusun II Gang Melinjo, Kelurahan Bandar Labuhan,

Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deliserdang ini pertama kali  ditemukan oleh Darwis (25) dan temannya Khairul (25) warga Jalan Karya Rakyat, Kelurahan Sei Agul, Kecamatan Medan Barat saat keduanya berboncengan hendak pulang ke rumah usai

membeli makanan untuk sahur. Ketika melintas di lokasi, sontak Darwis terkejut melihat lampu dan mesin kreta dalam keadaan hidup dan terdapat sebuah kardus di atas tempat duduk belakang sepeda motor scopoy tersebut.

Merasa curiga Darwis dan Khairul sempat mencari tahu keberadaan pemilik dari sepmor tersebut. Melihat suasana sepi, Darwis seketika berteriak karena mengira kardus tersebut berisi bom.

Teriakan Darwis mengundang perhatian warga sekitar hingga berhamburan keluar rumah. Melihat itu, warga sekitar sempat takut, tak berani mendekat dan membuka kardus yang dibalut lakban coklat muda.

warga langsung memberitahukan hal ini kepada Kepala Lingkungan,  dan selanjutnya meneruskan informasi itu kepada pihak Polsek Medan Barat.

Mendapati informasi, petugas Polsek Medan Barat langsung turun ke lokasi guna menyelidiki scopoy dan isi dari kardus itu.

Setelah dilakukan pemeriksaan, dari dalam kardus ditemukan koper hitam berisi jenazah korban dalam keadaan bersimbah darah tertekuk terbungkus plastik dan kain warna putih.

Spontan, petugas dan warga terkejut ketika melihat jenazah berjenis kelamin perempuan ditinggalkan di atas sepeda motor tersebut.

Berselang beberapa saat kemudian, tim Inafis Polrestabes Medan tiba di lokasi guna melakukan olah tempat kejadian perkara. Selanjutnya, jenazah korban dibawa ke RS Bhayangkara guna dilakukan otopsi.

Kepada metrorakyat.com Darwis mengatakan, saat itu dirinya tak menyangka akan isi dalam kotak kardus merupakan mayat wanita.

“Awalnya kupikir ada orangnya, bang. Aku sama kawan tadinya di suruh kakak beli sate. Terakhir, karena gak ada sate, beli ayam penyet. Pas pulang, sampai di situ sekitar hampir jam 2  gitu lah, kulihat kreta itu lampunya hidup, mesinnya mati. Kuncinya juga lengket di situ. Kukira pun tadinya bom, makanya sempat teriak-teriak kami,” ujarnya saat ditemui tak jauh dari lokasi.

Darwis menyebut, ia dan warga mengetahui isi kardus merupakan mayat wanita korban pembunuhan, ketika polisi membuka isi kardus itu.

“Kami sama warga di sini gak berani macem-macem, takut soalnya. Kami kasih tau sama Kepling, gak lama Kepling nelpon polisi. Itupun lama kali polisi datang, sampai dijemput ke Polsek baru datang polisinya. Pas di buka, nampak tangannya. Nah, dari situ baru tahu kalau dalam kotak itu mayat,” ujar Darwis.

Darwis menjelaskan, di dalam kotak itu terdapat koper, plastik dan kain putih serta mayat korban. Tidak hanya itu, petugas juga menemukan STNK sepeda motor honda scoopy.

“Yang kulihat, kreta itu hidup dan kuncinya ada. Kardus itu didalamnya ada koper, kayak kardus rokok gitu ukurannya. Didalam koper, barulah mayat itu dibungkus plastik dan kain serbet. Banyak darahnya, katanya pun ada luka kayak disayat di tangannya dan luka tikam di leher. Kurasa habis dibunuh, lalu dibuang kemari,” katanya.

Senada dikatakan warga sekitar Ade (30), bahwa jenazah korban sengaja dibuang di samping gereja itu.

“Heboh-hebohnya di sini sekitar jam 2 gitu, bang. Yang jumpa pertama kali si Darwis, dia yang menemukan pertama kali sama si Khairul. Kami pun heran, semuanya di sini mengira bom, karena di dalam kardus di samping gereja pulak. Gak taunya mayat cewek masih muda gitu, kurus seperti orang Cina atau Nias gitu kata polisinya,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Lingkungan IV, Kelurahan Sei Agul, Kecamatan Medan Barat, Romina Hutabarat mengatakan, dirinya mengetahui kejadian sekitar pukul 02.00 WIB Menurutnya, korban bukan merupakan warga Lingkungan IV, Kelurahan Sei Agul.

“Warga kasih tahu saya awalnya datang ke rumah kalau di itu ada kejadian. Saya langsung hubungi kantor polisi. Tidak lama polisi datang, baru tahu kalau kotak itu berisi mayat. Korban itu juga bukan warga saya,” jelasnya.

Kapolsek Medan Barat, Kompol Rudi Silaen ketika dikonfirmasi membenarkan atas penemuan mayat di dalam kardus tersebut. Namun, pihaknya masih melakukan penyelidikan guna mendalami motif dari kejadian itu.

“Kejadian sekitar pukul 02.00 WIB pagi, kita mendapat informasi adanya temuan sepeda motor dan kardus di lokasi. Setelah kita ke lokasi bersama dengan tim identifikasi, ternyata dari dalam kardus berisi jenazah wanita bernama Rika warga Tanjung Morawa, karyawati kosmetik di Plaza Milenium.

Sampai saat ini kita masih mendalami dan menyelidiki motif dan pelaku pembunuhan tersebut,” tandasnya.

Sementara itu, orangtua korban M. Awali dan Sarinah saat ditanyai mengaku tak memiliki firasat aneh atas prihal yang menimpa anaknya. Dikatakan mereka bahwa korban merupakan anak ke-2 dari 4 bersaudara dengan kepribadian tertutup.

Ketika disinggung mengenai pasangan anaknya, orangtua korban mengatakan kalau anaknya itu tak pernah cerita adanya teman dekat. “Kalau cerita sama kami, dia belum ada pacarnya. Dia orangnya agak tertutup kalau masalah pribadi seperti itu,” urainya.

Meski begitu, ayah korban yang merupakan seorang Muallaf mengaku bahwa anaknya tak pernah mempunyai musuh. Hal itu dirasakannya, karena korban sering berkomunikasi dengannya dan ibu korban meski tinggal berjauhan.

“Kami gak tau dia ada musuh. Dia sering nelfon, tapi gak ada masalah besar,” ujarnya.

Sementara, Kartini kakak ibu korban sempat berucap bahwa beberapa bulan lalu, anaknya Devi yang sempat tinggal bersama korban merasa tak kerasan dengan tetangga korban yang juga warga turunan Tionghoa.

“Anak saya si Devi pindah dari situ. Sempat 6 bulan juga dia tinggal disitu. Dia bilang tetangga yang tinggal sati dinding dengan korban gak enakan. Bahkan dia tak kerasan karen anak si Devi cucu saya mau digigit anjing peliharaan tetangganya. Nama tetangga lelakinya, Ayen,” ungkap Kartini yang diamini Devi.

Selain kecurigaan dengan tetangganya, Devi juga mengatakan bahwa korban sejak beberapa minggu belakangan ini selalu pulang dengan salah satu pekerjanya di Gudang kosmetik. Menurutnya, hubungan antara korban dengan pekerja wanita yang baru direkrutnya itu kurang baik.

“Soalnya, pekerja baru tadi itu masih training. Jadi sering disuruh-suruh dan dimarahi oleh korban. Mereka sering pulang sama. Takutnya, orang itu dendam sama korban. Saya gak tau nama dan alamatnya, karena baru masuk dan selama itu si korban yang di gudang (toko) karena saya cuti melahirkan,” beber, Devi.

Hingga malam ini, pihak keluarga korban mengaku masih bertanya-tanya dibalik motif terbunuhnya korban serta pelakunya. Keluarga korban sepenuhnya berharap agar pihak kepolisian segera mengungkap dan menangkap si pembunuh sadis gadis cantik berkulit putih tersebut.

Dari amatan di rumah duka, pihak keluarga telah menyiapkan tenda dan kursi-kursi bagi para pelayat. Peristiwa kematian korban juga sempat mengejutkan tetangga di rumah duka yang menyebut pelaku korban sangat sadis karena korban diketahui cukup ramah dan jarang bermasalah.

“Mayatnya gak sempat di bawa ke rumah, langsung ke masjid. Korban dikenal baik dan ramah bang. Meski menetap di Marelan, tapi beberapa kali datang ke rumah neneknya ini. Kami sering tegur sapa,” puji, Bilal, tetangga depan rumah nenek korban korban.

“Dua hari sebelum meninggal, dia bilang kalau mau dapat THR mau beli baju adik-adiknya lebaran. Saya mau diajak ke pajak beli bajunya. Dia bilang, nanti sama uwak kita ke pajak. Sebelum meninggal pun dia masih jumpa dengan menantu adik saya si Nona. Baik kali dia dengan keluarga,” timpal, Kartini lagi.

Diantara keluarga korban dan tetangga, Nona (25) salah satu yang mengaku sempat bertemu dengan korban di tempat kerja nya Gudang Kosmetik di Milinium Plaza. Namun, Nona juga tak melihat masalah di wajah korban saat bercerita dengannya.

“Saya ngobrol sama dia (korban) mulai jam 5 sore hingga jam 10 malam sebelum dia pulang kerja. Kalau masalah pribadi gak ada, paling masalah pekerjaannya dengan orang baru dan dia sempat mengeluh sakit perut karena habis makan mie,” imbuhnya.

Akan tetapi, keluarga korban sempat menyimpulkan kecurigaan dari rekaman CCTV di TKP yang diperoleh polisi mengenai sosok pria berukuran sedang dengan cepat mendatangi lokasi. “Saya lihat rekaman CCTV yang dilihatkan sama saya ada pria bertubuh gak pala besar melaju sangat cepat disitu, disitulah ditemukan kreta korban masih menyala lampu kananya,” bilangnya.

Meski begitu, keluarga korban sangat berharap polisi dapat titik terang sehingga mengetahui pelakunya untuk segera ditangkap dan dihukum seberat-beratnya.(MR/Suriyanto).

Redaksi Metro Rakyat

PT. Metro Rakyat Kreasi - Situs Berita Portal online - Berita Mendidik, Aktual & Inovatif.