Pemerintah Diminta Membuka Penerbangan Helikopter Untuk Membawa Suku OAP dan Suku Pendatang Keluar Dari Lokasi Penambangan 

Pemerintah Diminta Membuka Penerbangan Helikopter Untuk Membawa Suku OAP dan Suku Pendatang Keluar Dari Lokasi Penambangan 
Bagikan

METRORAKYAT.COM, Bovendigoel Papua, – Tindakan Pemerintah Propinsi Papua menutup pertambangan rakyat di kampung Kawei Kali Diram dan sekitarnya perlu di evaluasi kembali, dimana Keputusan yang di ambil dengan menyegel penerbangan helikopter ke wilayah kampung Kawei Kali Diram akan mengakibatkan ribuan warga Sakit dan Kelaparan. Senin, (13/8/2018)

Seperti yang di tuturkan seorang warga yang enggan menyebutkan namanya, mengatakan, warga menerima apa yang menjadi keputusan Pemerintah Propinsi Papua dimana menutup kegiatan penambangan emas ilegal di kampung Kawei distrik Awimbon di kabupaten Pegunungan Bintang.

“Namun dalam hal ini di mana Pemerintah mengambil langkah dengan mempolisline helikopter yang beroperasi di wilayah tersebut sehingga mengakibatkan ribuan warga kebingungan untuk memasok kebutuhan bahan makanan serta obat obatan untuk diturunkan kewilayah Yahukimo maupun Tanah Merah, dengan maksud dan tujuan untuk pulang ke daerahnya masing masing,”terang warga tersebut.

Sebab lanjut warga itu lagi, seperti yang di ketahui, jarak antara lokasi tambang Kampung Kawei Bilah dengan berjalan kaki di tempuh dengan jarak 4 hari 4 malam, dari kampung Kawei harus mengunakan perahu Longboat dengan perjalanan 3 hari di atas perahu untuk tujuan ke tanah merah, namun bagaimana nasip masyarakat sekarang, dalam melakukan perjalanan yang begitu jauh bilah tidak memiliki bekal, sebab hal itu jelas akan menimbulkan korban jiwa di tengah perjalanan.

“Dengan kondisi jarak perjalanan tersebut sangatlah mengkhawatirkan di mana Warga Orang Asli Papua (OAP) dan Suku Pendatang sudah tidak memiliki bekal bahan makanan dan persiapan obat-obatan sudah habis, bila hal ini tidak di tanggapi oleh pemerintah, dalam waktu 2 atau 3 hari kedepan kami pastikan akan ada Orang meninggal dunia, sebab beberapa waktu lalu kami menerima informasih lewat Via Telfon Satelit dari Kali Diram dimana saat ini ada 10 orang yang sedang mengalami sakit parah dan harus di turunkan, Serta ribuan warga sudah kehabisan bahan makanan. Namun dengan tidak ada penerbangan helikopter, akhirnya para korban sakit hanya pasrah dengan kondisi yang ada,”jelasnya.

Harapan dari masyarakat pemerintah harus membuka penerbangan helikopter supaya menyelamatkan nasib OAP dan suku pendatang yang ada di lokasi tambang untuk mobilisasi ke Yahukimo dan Tanah Merah agar tidak kelaparan dan sakit, sehingga bisa turun melalui penerbangan helikopter, guna untuk memenuhi keputusan Pemerintah Propinsi Papua dalam hal penutupan tambang emas ilegal di wilayah tersebut. (MR/Azrul)

Redaksi Metro Rakyat

PT. Metro Rakyat Kreasi - Situs Berita Portal online - Berita Mendidik, Aktual & Inovatif.