Bupati Simalungun JR Saragih Minta Pemprovsu Tutup Timbangan Simpang 2 Pematangsiantar

Bupati Simalungun JR Saragih Minta Pemprovsu Tutup Timbangan Simpang 2 Pematangsiantar
Bagikan

MetroRakyat.com  I  SIMALUNGUN —- Bupati Simalungun Dr JR Saragih SH MM menilai keberadaan jembatan timbang di Simpang 2 Pematangsiantar kerap membuat kemacetan arus lalulintas menuju Danau Toba atau sebaliknya. Pemprovsu diminta menutup timbangan tersebut. “Satu harapan saya khususnya kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, timbangan di Simpang 2 itu ditutup. Sekarang, itu (timbangan) membuat macet,” kata JR Saragih, Sabtu (20/8). Pernyataan itu disampaikan JR Saragih saat meninjau Pantai Bebas Danau Toba di Parapat, sebagai rangkaian persiapan menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo. Turut meninjau, Danrem 022/PT Kol Gabriel Lema dan Kapolres Simalungun AKBP Yofie Girianto.

Simpang Dua Pematangsiantar, salah satu titik rawan macet. Volume kendaraan sepertinya sudah tidak sebanding dengan kapasitas jalan. Kemudian, akses jalan Simpang Dua merupakan perlintasan bagi wisatawan yang hendak ke Danau Toba. Simpang Dua juga pertemuan kendaraan yang datang dari Raya ibukota Kabupaten Simalungun dan dari Kabupaten Karo. Itu sebabnya Simpang Dua rawan macet dan ini sudah berlangsung lama tapi belum ada langkah konkrit untuk mengatasi kemacetan tersebut.

JR Saragih mengatakan, untuk mempercepat kemajuan kawasan strategis Danau Toba perlu kelancaran akses jalan. Jembatan timbangan Simpang 2 seyogianya ditutup. “Nanti saya akan sampaikan kepada gubernur, timbangan itu membuat macet. Sudah macet, berlubang-lubang lagi. Kalau memang kita sepakat untuk bersama-sama memajukan Danau Toba,” ujar JR. “Kemarin, saya sudah sampaikan juga ke Menko Maritim. Saya nanti akan ke gubernur. Butuh dukungan dari teman-teman pers dan teman-teman semua supaya itu ditutup,” tutur JR.

Jembatan timbangan Simpang 2 Pematangsiantar dikelola UPTD Dinas Perhubungan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Keberadaan timbangan itu justru dipertanyakan lantaran tidak memiliki gudang. “Karena peraturan mengatakan, timbangan harus ada gudang. Itu, gudangnya tidak ada. Jadi kalau hanya lewat-lewat di situ, untuk apa,” urai JR. (MR/Red).

Redaksi Metro Rakyat

PT. Metro Rakyat Kreasi - Situs Berita Portal online - Berita Mendidik, Aktual & Inovatif.