Inflasi Nasional Nopember 2022, Sebesar 0,09 persen 

Inflasi Nasional Nopember 2022, Sebesar 0,09 persen 
Bagikan

METRORAKYAT.COM, JAKARTA – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Pusat mencatatkan besaran Inflasi pada bulan November 2022 sebesar 0,09 persen. Maka capaian tersebut membuat laju inflasi secara tahunan sudah menembus persen 5,42 (year-on-year/yoy).

“Pada bulan November 2022 terjadi inflasi 5,42 persen dibandingkan tahun lalu [yoy],” sebut Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto melalui acara virtual dan pres relisnya, Kamis (1/12/2022).

Menurut dia, komoditas penyumbang inflasi tertinggi secara tahunan, antara lain bensin, bahan bakar rumah tangga, tarif angkutan udara, rokok, beras, telur ayam ras, dan tarif angkutan dalam kota.

Berdasarkan kelompok pengeluaran, lanjutnya, komponen terbesar pada transportasi 15,45 persen dengan andil sebesar 1,86 persen.

Setianto mengatakan BPS memantau inflasi di 90 kota di Indonesia.
baran inflasi, lanjutnya, untuk di Sumatra tertinggi di Bukittinggi 7,01 persen, kemudian Kalimantan tertinggi di Tanjung Selor 9,20 persen,

Sedangkan di Jawa inflasi tertinggi di kota Jember dengan inflasi 7,76  persen, dan Bali Nusra di Kupang 7,30 persen.

“Inflasi tertinggi inflasi di Tanjung Selor karena tarif angkutan udara, bensin, bahan bakar rumah tangga, serta cabai rawit,” jelasnya.

Sebelumnya, BPS mencatat Indonesia mengalami inflasi 1,66 persen pada Oktober 2022 (month-to-month/mtm).

Kondisi ini membuat, laju inflasi secara tahunan sudah menembus 5,71 persen.
Sambung Setianto menuturkan komoditas beras pada November 2022 masih terus menyumbang inflasi, yakni sebesar 0,37 persen (mtm),

Namun komoditas beras dalam 5 bulan terakhir terus mengalami inflasi, meskipun kini  cenderung menurun.

“Beras masih mengalami inflasi namun dengan perkembangan yang semakin lama semakin melemah dan di November ini sebesar 0,37 persen [mtm],” pungkasnya.

BPS mencatat sejak Juli 2022, komoditas beras terus mengalami inflasi, namun tekanan inflasi semakin melemah.

“Tercatat pada Juli 2022, beras menyumbang inflasi sebesar 0,05 persen, kemudian naik pada Agustus menjadi 0,54 persen,” sebut Setianto.

Sumbangan inflasi dari beras, lanjutnya, mencapai puncaknya pada September 2022 sebesar 1,44 persen dan kemudian melemah di Oktober menjadi 1,13 persen dan di November menjadi 0,37 persen.

Adapun, kenaikan harga beras dalam empat bulan terakhir dipengaruhi oleh efek musiman atau penurunan produksi beras menjelang akhir tahun dan penyesuaian harga BBM.

Setianto menerangkan, BPS mencatat produksi beras pada November 2022 sebesar 2,34 juta ton.

Sementara harga beras pada November 2022 telah naik 0,37 persen secara bulanan (mtm). Dari hsrga Rp11.837 per kg di Oktober 2022 menjadi Rp11.877 per kg di November 2022.

Secara tahunan atau year-on-year (yoy), harga beras telah naik sebesar 4,18 persen atau naik Rp1.502 dari Rp10.375 per kg (November 2021) menjadi Rp11.877 per kg (November 2022). (MR/156).

Redaksi Metro Rakyat

PT. Metro Rakyat Kreasi - Situs Berita Portal online - Berita Mendidik, Aktual & Inovatif.