Solidaritas Rakyat Papua Sorong Raya Menyuarakan Hak Perempuan di Papua

Solidaritas Rakyat Papua Sorong Raya Menyuarakan Hak Perempuan di Papua
Bagikan

METRORAKYAT.COM, SORSEL – Gabungan gerakan mahasiswa/i yang tersebar di kota Sorong melaksanakan aksi bentuk mimbar bebas dalam rangka menyuarakan hak – hak dasar perempuan khususnya ibu-ibu (mama-mama) di Papua, Senin (8/3/2021).

Aksi yang di laksanakan di simpang Lampu merah Maranata Remu kota Sorong Papua Barat pada tanggal 8 Maret 2021 ini berjalan lancar dan berakhir damai.

Turut hadir dalam aksi tersebut antara lain Ikatan Mahasiswa Sorsel, mahasiswa Maybrat, mahasiswa Wamena, mahasiwa Intan Jaya, Mahasiswa Nduga dan gabungan mahasiswa yang belajar di kota dan kabupaten Sorong.

Dalam aksi tersebut, masing-masinh keterwakilan mahasiswa dari berbagai daerah telah menyuarakan bahwa seorang wanita itu hebat dan mampu karena telah melahirkan dan mebesarkan orang orang terhebat dalam dunia tetapi juga ada tuntutan yang di tujukan kepada pemerintah daerah baik kab/kota Provinsi bahkan pemerintah Pusat.

Adapun aksi yang dilakukan antara lain:

  1. Stop diskriminasi terhadap perempuan papua.
    2.stop kekerasan militer terhadap perempuan papua
    3.stop eksploitasi ruang keleola perempuan untuk infestasi.
    4.stop perdagangan perempuan.5.perempuan Papua menolak Otsus dan meminta pemerintah membuka ruang demokrasi bagi rakyat papua.
    6.menolak seluruh rencana pemekaran DOB di seluruh tanah papua dan papua barat
  2. menutup kawasan ekonomi khusus di kab sorong papua barat
    8.tarik militer (TNI/POLRI) organik maupu non organik dari seluruh Tanah papua.
    9.Hentikan oprasi militer di nduga, intan jaya bahkan seluruh tanah papua.10.Hentikan ilegal Login dan perluasan lahan kelapa sawit di Tanah papua, 11.menutup seluruh perusahan asing di tanah papua.
    12.tolal bloc wabu di intan jaya. dan
  3. membuka ruang yang seluas luasnya untuk jurnalis asing ke papua.
    Kordinator Aksi Jener Naa menerangkan bahwa berkaitan perayan Hut perempuan sedunia, dalam aksi ini kami mengangkat tema yaitu perempuan menggugat, tema ini di angkat segingga jangan ada diskriminasi baik secara visik maupun non visik, dan juga sampai saat ini perempuan kita anggap sebagai makluk yang lemah dan hanya ada untuk mengurus dapur,Anak bahkan lain lain. sehingga pada kesempatan ini Ia selaku Korla Aksi meminta kepada pemerintah untuk melihat penting Mama mama papau, karena merujuk pada Otsus yang telah di amademen untuk meningkatkan kesejahteran orang asli papua baik di bidang Pendidikan,Kesehatan dan Perekonomian sehingga pada saat ini mama mama papua telah menempatkan diri untuk bersaing di bidang perekonomian namun usaha merekapun telah di monopoli oleh perempuan non papua seperti berjualan Pinang,Sayur bahkan keladi tetapi yang menjadi hambatan besar bagi mereka yaitu pasar tradisional mama mama papuapun tidak di sediakan pemerintah sehingga mama mama papua berjualan berpindah – pindah tempat. untuk itu pada kesempatan ini pemerintah harus dapat memperhatikan serius poit poit tuntutan yang telah di sampaikan sehingga dapat mensejahterakan mama mama dalam aspek kehidupan.(mr/Azrul)

Redaksi Metro Rakyat

PT. Metro Rakyat Kreasi - Situs Berita Portal online - Berita Mendidik, Aktual & Inovatif.