Pembangunan Jalan Ringroad Samosir, Timbulkan Penyakit

Pembangunan Jalan Ringroad Samosir, Timbulkan Penyakit
Bagikan

METRORAKYAT.COM, SAMOSIR – Masyarakat Samosir merasa kecewa atas pengawasan pembangunan jalan ringroad Samosir. Dimana setiap truc yang membawa tanah ke areal proyek selalu menimbulkan debu, khususnya disekitar Pangururan tampak jalanan memadati debu, bisa mnimbulkan penyakit sesak napas akibat menghirup udara yang penuh debu. Disisi lain pembangunan memang sangat kita banggakan, tetapi pengawasan penyiraman serta pengorekan tanah yang jatuh dari atas truc tidak dilakukan. Masyarakat meminta

PT. BRP (Basuki Rahmanta Putra) jangan hanya menyiram tetapi ikut mengorek tanah yang jatuh dari atas truc, sehingga tidak menimbulkan debu dan gumpalan tanah di aspal, ujar Marga Naibaho dan Sitanggang dengan nada kesalnya.

Dengan membiarkan tanah berceceran ke jalan akan menimbulkan jorok juga gumpalan tanah dan ketika panas hari menjadi debu yang menimbulkan polusi, masuk ke rumah ujar Naibaho.

Merasa dirugikan, beberapa warga melakukan aksi penutupan di jalan Sianjurmula, Kelurahan Pasar Pangururan bagi truk tersebut.Tidak kehilangan akal, para supir truk tersebut mengambil jalan berputar dengan melintas dari depan rumah dinas sehingga memperpanjang jalan yang jorok akibat bercecerannya tanah dari truk tanpa tenda penutup tersebut.

“Dareah Tajur merupakan objek wisata pemandangan yang berada di Kelurahan Pasar Pangururan sampai Hutatinggi terjadi ceceran tanah dan abu yang begitu dahsyat, kami sudah minta untuk truk ditendai teryata tidak,” tegas marga Sitanggang saat dikonfirmasi metrorakyat.com, Selasa (5/4/20), Pangururan.

Hal senada juga di sampaikan Ketua Partai Garuda Kab Samosir Jos Bandy Rumapea SE, kita kerjasama dengan warga melakukan pentupaan di jalan Sianjur Mula-mula Pasar Pangururan. 

“Kita terpaksa tutup jalan sianjurmula, karena sudah becek dan berabu semua disitu, lucunya mereka justru berputar dari rumah  dinas bupati, ibu kotanya Samosir ini loh,” tukasnya.

Menurut Sitanggang menambahkan, meminta Pemkab Samosir dan PT. BRP serta pengusaha truk untuk menghentikan polusi ditengah pemukiman warga ini. Karena sangat berbahaya terhadap kesehatan tubuh terlebih pada anak-anak.

“Becek kali terus jalan disini dan kalau sudah kering dan panas langsung berabu. Abunya lengket ke jualan kami dan rumah kami pun penuh debu” keluh Boru Pasaribu.

Akibat polusi debu ini, dia dan keluarganya jadi terkena penyakit sesak nafas dan batuk. “Kita berharap ada upaya untuk menjaga kesehatan warga disekitar inilah,” tambahnya. (MR/JB Rumapea).

Redaksi Metro Rakyat

PT. Metro Rakyat Kreasi - Situs Berita Portal online - Berita Mendidik, Aktual & Inovatif.