Truk Pencuri Kerbau Dibakar Sempat Kabur, Akhirnya 2 Pelaku Tertangkap di Raya Huluan

MetroRakyat.com I SIMALUNGUN – Pencurian ternak kerbau di Nagori Pamurpuran berhasil digagalkan warga. Antara warga dan pelaku yang menumpangi truk coltdiesel sempat terjadi kejar-kejaran, Jumat (20/5) sekira pukul 15.00 WIB. Informasi dihimpun, saat para pelaku berusaha melarikan diri, truk bernomor polisi BM 8731 KA itu menabrak pagar tembok kantor Dinas Pertanian, Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) Dolok Pardamean, tepatnya di Parjalangan.
Karena mengalami kecelakaan, supir dan kernet truk yang merupakan komplotan pencuri, langsung lompat dari dalam truk, kemudian melarikan diri. Ratusan warga yang tidak berhasil menangkap para pelaku tersulut emosi dan langsung membakar truk itu.
Kapolsek Dolok Pardamean AKP MT Aritonang melalui Kanit Reskrim Ipda B Manik, mengatakan, peristiwa pembakaran truk berawal saat seorang warga memergoki lima pria mengumpulkan beberapa ekor kerbau di perladangan salah seorang warga Pamurpuran, dan hendak dimasukkan ke dalam truk.
Warga yang melihat kelima pria itu, langsung memberitahu kepada warga lain. Dalam hitungan menit warga berkumpul dan datang ke lokasi kejadian, sehingga kerbau tersebut tidak sempat dimuat ke dalam mobil.
Tiga dari lima tersangka langsung melarikan diri dengan megendarai mobil truk tersebut. Sementara dua pelaku bernama Prasetiyo (39), warga Dusun Binanga, Kecamatan Silangkitang, Labusel dan Efendi Purba (28), warga Jalan Rakutta Sembiring, Kecamatan Siantar Martoba, kabur ke arah perladangan warga.
Sebagian warga mengejar tiga orang tersangka yang kabur dengan mobil truk, dan sebagian lagi warga mengejar tersangka yang kabur ke perladangan warga. Sekitar 10 kilometer dari lokasi kejadian tepatnya di Nagoti Parjalangan, mobil truk yang ditumpangi pelaku terberam dan menabrak pagar tembok kantor Dinas Pertanian Simalungun.
Pasca terjadi kecelakaan, saat itu juga ketiga tersangka melarikan diri, dan meninggalkan mobil. Sesampainya warga yang mengejar di lokasi kecelakaan, kemudian menceritakan bahwa mobil truk yang menabrak kantor itu adalah mobil pencuri yang dikejar warga. Spontan warga marah, dan membakar mobil truk tersebut.
Berselang beberapa jam kemudian, dua tersangka Prasetiyo dan Efendi Purba diamankan warga di Nagori Raya Huluan, Kecamatan Raya. Kedua tersangka diamankan berawal dari kecurigaan warga Nagori Raya Huluan.
Warga berinisiatif mengamankan kedua pria ini, karena mendapat kabar, adanya upaya pencobaan pencurian ternak milik warga Huta Pamurpuran, Kecamatan Dolok Pardamean, yang tak jauh dari Nagori Raya Huluan. Kecurigaan warga terhadap kedua pria ini semakin tajam, karena keduanya terlihat begitu lusuh saat berjalan di perkampungan.
“Dari gayanya mereka seperti ketakutan, kelelahan. Barangkali karena kabur melewati perladangan,” jelas beberapa warga Raya Huluan.Mereka melanjutkan, setelah berhasil diamankan sekitar pukul 19.30 WIB, warga yang mendapat kepastian bahwa kedua pria itu merupakan komplotan pencuri yang beraksi di Nagori Pamurpuran, langsung emosi dan memukuli keduanya. Beruntung, amuk warga bisa dikendalikan. Kedua pelaku pun, akhirnya diamankan ke rumah tokoh masyarakat setempat, lalu kemudian diserahkan kepada personel Polsek Raya.
“Sempat dipukuli. Wajarlah, ya, masyarakat di sini marah karena keduanya pria itu ternyata pencuri. Apalagi, belakangan, kasus pencurian ternak sering terjadi,” kata pria yang mengaku bermarga Purba.
Salah seorang personel Polsek Raya yang langsung turun ke lokasi, mengaku saat mereka tiba di Raya Huluan, emosi warga masih memuncak dan memukuli kedua pelaku. Dan bila personel polisi terlambat, dimungkinkan kedua pelaku bisa saja tewas karena terus dipukuli.
“Sudah pukul 20.00 WIB tiba di lokasi, kita masih temukan kedua pelaku dipukuli puluhan warga,” kata personel berpangkat Aiptu itu.Dia mengakui, pihaknya dibantu perangkat nagori membutuhkan waktu dan upaya keras menenangkan warga supaya menghentikan aksi pemukulan terhadap kedua pelaku.
Kapolsek Raya AKP Liston Siregar, mengaku kedua pelaku setelah diamankan langsung dibawa ke RSUD Rondahaim guna mendapat perawatan karena mengalami luka-luka atas amukan warga.“Masih dirawat kedua pelaku pencurian itu, jadi belum ada dimintai keterangan,” katanya. (jpnn/aga/peter).